Masjid Sunda Kelapa, Lantunan Doa di Teduhnya Taman

Asnida Riani diperbarui 16 Jun 2016, 06:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Riuh rendah lalu lintas Menteng seakan tertinggal jauh sesaat setelah memasuki kompleks Masjid Sunda Kelapa. Tersembunyi rimbun pepohonan, masjid ini terlihat berukuran mungil dari luar. Namun setelah beberapa langkah meninggalkan gerbang, bangunan ini menjulang dengan kesan bersahabat.

Berada di salah satu jalan ramai, masjid ini bak menawarkan tenang di tengah kemelut ibu kota. Bukan megah, namun kesederhanaannya menimbulkan nuansa kerasan yang tak terdeskripsikan. Dengan banyaknya pohon yang mengelilingi, angin sejuk sesekali 'mencuri' masuk ke dalam masjid lewat bolong jendela.

Baca Juga

Masjid yang namanya diambil dari jalan tempat ia 'berbaring' ini beratap seperti perahu karena alasan sederhana. Ketika seseorang menyebut Sunda Kelapa, maka hampir secara otomatis dermagalah yang akan melintas di pikiran. Seakan ingin menyelaraskan, nama masjid ini pun diputuskan demikian.

Menyelipkan unsur kayu di sejumlah sudut, termasuk pilar, kesan hangat begitu kentara di sini. Tak heran kalau banyak jamaah yang menghabiskan banyak waktu di Masjid Sunda Kelapa. Terlena oleh nyaman 'rumah Sang Empunya Hidup' dan sejenak meninggalkan kompleksitas Jakarta.

Lantunan doa berupa ayat suci Al Quran yang bergema di dalam masjid, terutama ketika Ramadan seperti sekarang, kian menambah keteduhan atmosfer Masjid Sunda Kelapa. Dengan segala keunikan dan output betah yang ditawarkan, masjid ini mungkin tak punya sejarah panjang, namun menawarkan tempat 'berdialog' dengan khidmat pada Ia Yang Maha Penyayang.

What's On Fimela