Traveling dengan Cara Berbeda? Ini 7 Tips ala Paulo Coelho

Asnida Riani diperbarui 11 Jul 2016, 11:56 WIB

Fimela.com, Jakarta The Alchemist, Aleph, dan Manuscript Found in Accra jadi sedikit dari setumpuk karya brilian Paulo Coelho yang mengemas kisah perjalanan dalam bingkai unik nan menarik. Dikenal dengan kutipan-kutipan inspirasi terkait traveling, sejumlah tips penjelajahan dari penulis asal Brazil ini tentu jangan sampai kamu lewatkan. Dikutip dari paulocoelhoblog.com, berikut beberapa di antaranya.

Hindari museum. Terdengar seperti saran aneh, namun coba kamu pikirkan. Ketika berada di satu kota asing, mana yang lebih seru? Menjelajah masa silam atau sekarang? Kalau sedang bepergian bersama si kecil, kamu boleh saja mengenalkan budaya secara umum lewat museum. Tapi observasi sesungguhnya bisa dilakukan di hampir tiap sudut kota.

Jangan membandingkan semua hal. Termasuk di dalamnya harga, standar kebersihan, kualitas hidup, atau ketersediaan moda transportasi. Perjalanan bukan untuk membuktikan kalau kamu atau orang lain punya kehidupan lebih baik, melainkan mempelajari bagaimana 'saudara' di seberang sana hidup, apa yang diajarkan mereka padamu, dan bagaimana menghadapi sederet realitas.

Punya teman lokal. Kamu mungkin setuju, pemandu terbaik ketika traveling adalah teman yang memang tinggal dan tahu sejumlah hal autentik tentang tempat tersebut. Namun jika tak punya, berbaur saja dengan warga lokal, ajak bicara, dan pilih dengan bijak siapa yang akan jadi pemandumu.

Jajal solo travel. Mungkin akan jadi pekerjaan berat karena tak ada yang menjagamu, namun dengan cara ini kamu bisa benar-benar meninggalkan 'rumah'. Saat bepergian dalam grup, kamu cenderung akan berbicara menggunakan 'bahasa ibu', lakukan apa yang dikatakan pemimpin perjalanan, dan celakanya bisa kehilangan sejumlah hal menarik di kota asing.

Percaya kalau orang lain paham. Meski kamu tak bisa berbicara bahasa suatu daerah yang disambangi, jangan takut. Sebagian orang mungkin akan berpikir jika traveling tanpa teman, sekali 'turun ke jalan', maka sudah pasti akan tersesat. Pastikan saja kamu membawa kartu nama tempatmu bermalam.

Jangan coba melihat dunia dalam sebulan. Akan jauh lebih baik jika berdiam di satu kota dalam lima hari daripada mengunjungi lima kota dalam seminggu. Menurut Coelho, kota itu seperti perempuan. Ia butuhkan waktu untuk menambat hati dan menunjukkan paras yang sesungguhnya.

Sebuah perjalanan adalah pertualangan. Henry Miller pernah mengatakan, lebih baik menemukan gereja yang belum pernah didengar daripada pergi ke Roma dan terpaksa mengunjungi Sistine Chapel dengan dua ribu turis lain. Jadi, ubahlah hidupmu dengan memilih destinasi 'anonim' yang tentu masih banyak di dunia ini.