10 Kartu Pos Propaganda Abad 20 Ini Kisahkan Bahaya Hak Perempuan

Febriyani Frisca diperbarui 13 Jul 2016, 22:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Jauh sebelum penuntutan kesetaraan hak-hak perempuan di masa kini yang kamu dengar, pada abad 20-an telah lebih dulu terjadi pergerakan dari para perempuan yang menuntut hak untuk melakukan pemungutan suara melalui protes-protes yang diselenggarakan. Pergerakan tersebut terkenal dengan sebutan Suffragette Movement.

Namun, dari penuntutan hak pemungutan suara tersebut, kaum laki-laki justru merasa terancam dan menganggap kaum perempuan menjadi bahaya. Maka dari itu, pada awal abad 20, terciptalah kartu pos propaganda dari para pria yang bermaksud untuk menghentikan pergeraka tersebut. Diwartakan oleh Bored Panda, kartu pos vintage itu berasal dari arsip Catherine H. Palczewski, seorang profesor perempuan dan studi gender di University of Northern Iowa yang sudah mengumpulkan kartu pos selama 15 tahun terakhir.

Kartu pos digambarkan perubahan ide sebagai sesuatu yang harus ditakuti, tidak memeluk, dan mereka memperjuangkan hak-hak perempuan sebagai serangan terhadap nilai-nilai keluarga serta pelanggaran atas hak manusia dalam masyarakat. Berikut 10 di antaranya.