Cukur Bulu Kemaluan Sebelum Berhubungan Seks, Boleh?

Karla Farhana diperbarui 25 Des 2016, 14:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Mencukur bulu kemaluan sudah menjadi kebiasaan dan rutinitas sebagian perempuan. Biasanya, mereka melakukannya pada malam hari, agar bisa mengolesi krim atau minyak natural pada permukaan kulit usai bercukur. Selain itu juga agar pori-pori dan kulit beristirahat dan tak tergesek-gesek celana dalam. 

Namun, ada kalanya usai bercukur, mereka langsung bercinta dengan pasangan. Mungkin hal ini kedengaran biasa dan tak berbahaya. Apa lagi, sebagian orang memang sengaja melakukan hal itu, demi memuaskan keinginan pasangan saat bercinta. 

Tapi sayangnya hal ini menjadi penyebab masuknya bakteri dan kuman ke dalam kulit. Dilansir dari Liputan6, mencukur bulu kemaluan sebelum bercinta, baik laki-laki atau pun perempuan, berisio tertular penyakit seks. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Sexually Transmitted Infections menunjukkan laki-laki dan perempuan yang mencukur rambut kemaluannya cenderung mendapat IMS, termasuk herpes, HPV, sifilis, gonoria, klamidia, dan HIV. 

Maka dari itu, sebaiknya kamu tak mencukur bulu kemaluan sebelum bercinta dengan pasangan. Meskipun pasanganmu cuma satu dan kalian saling setia, bakteri atau jamur juga bisa masuk ke dalam pori-pori yang biasanya terbuka, atau membesar usai mencukur bulu kemaluan