Anissa Hasanah, Penemu Ecofunopoly Permainan Edukasi Lingkungan

Dadan Eka Permana diperbarui 18 Jan 2017, 23:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Kalian pasti sudah mengenal permainan monopoli yang sekarang bekennya Let’s get Rich. Bukan hanya sekedar hiburan, memainkan monopoli konvensional atau monopoli modern di smartphone mampu memberikan banyak pelajaran bagi kita tentang cara mengelola keuangan.

Terilhami dari permainan monopoli, Anissa Hasanah menciptakan sebuah permainan yang mirip dengan monopoli. Hanya saja, permainan yang diciptakan Anissa saat duduk di bangku kuliah semester 4 pada tahun 2009, tak hanya dirancang sebagai ajang rekreasi, tetapi juga sarana edukasi kesadaran lingkungan.

Anissa menamakan temuannya itu Ecofunopoly. Melalui permainan Ecofunopoly, pengguna dapat mengenalkan anak-anak tentang dunia lingkungan hidup dan bagaimana cara menjadi seseorang yang ramah lingkungan.

Sejatinya Anissa membuat empat versi Ecofunopely, pertama versi EcoCity, kedua versi Taman Nasional, ketiga versi Jejak Karbon, dan versi Arsitektur Lanskap. Namun, hanya Jejak Karbon yang dipasarkan secara umum dan diproduksi skala besar. Tak hanya di Indonesia, Ecofunopoly juga sudah terkenal di mancanegara, terutama di Jerman.

Ecofunopoly versi Jejak Karbon memiliki dua ukuran yang ditawarkan kepada pembeli, yaitu ukuran kecil (40×40 cm) dan ukuran raksasa (4 meter x 4 meter) Permainan Ecofunopoly dapat dimainkan oleh anak mulai dari umur 9 tahun ke atas.

Permainan ini telah mengantarkannya ke berbagai penghargaan tingkat nasional dan internasional. beberapa penghargaan telah diraihnya seperti Best Project Danamon Young Leaders Award 2009, ASHOKA Young Changemakers 2009, dan Bayer Young Environmental Envoy 2010. Anissa juga meraih Kreativitaet im Studium award dari University of Goettingen dan AKB Stiftung untuk permainan tersebut.

Anissa lahir pada tanggal 23 Maret 1989 dari pasangan Dr. H. Apendi Arsyad, MSi yang berdarah Riau dan Sudarijati, SE, MSi yang berdarah Jawa. Annisa adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adiknya bernama Inna Rahmawati dan Fathia Nurul Izzah. Ia menikah pada 15 Mei 2015 dengan Andik Fatahillah.

Anissa menempuh studi mulai dari TK Amaliah Ciawi Bogor, SD Amaliah Ciawi Bogor, SMPN 2 Bogor, SMAN 1 Bogor, dan Institut Pertanian Bogor program studi Arsitektur Lanskap. Pada tahun 2013, Annisa mendapat kesempatan untuk mengikuti program Master Exchange di Georg-August Universitaet Goettingen Jerman dengan beasiswa dari lembaga Uni-Eropa, Erasmus Mundus selama 10 bulan.

Sejak kecil, Annisa bermimpi untuk bisa menjelajahi dunia. Ia bisa mewujudkan mimpinya menjelajahi 21 negara di Asia, Timur Tengah, dan Eropa melalui program exchange, conference, kompetisi, workshop, dan backpacker.

Annisa turut aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan, salah satunya adalah EcoFun Community, komunitas yang dididirikan olehnya pada tahun 2009.

What's On Fimela