5 Hal Sakral di Pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution

Riswinanti diperbarui 05 Nov 2017, 10:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution semakin dekat. Sebagaimana diketahui sebelumnya, anak kedua Presiden Jokowi dan Iriana ini akan menikah pada tanggal 8 November 2017 mendatang.

Berbagai persiapan pun telah dilakukan untuk menyambut hari akbar tersebut. Berbagai informasi digali dari narasumber. Sedikit demi sedikit, terkuak pula detail pernikahan yang sedianya akan mengusung adat Jawa ini.

Dilansir dari Liputan6.com, salah satu orang yang memaparkan informasi tentang pernikahan Kahiyang dan Bobby adalah Endang Soendari Soemaryono. Ditunjuk sebagai perias, wanita yang akrab disapa Bu Maryono itu mengungkap beberapa hal terkait penampilan Kahiyang sebagai pengantin.

Mengingat pernikahan Kahiyang mengusung konsep Solo Klasik, maka apapun yang dikenakan pengantin juga disesuaikan dengan adat Jawa. Semuanya memiliki unsur sakral dan penuh makna.

Selain penampilan, hal-hal sakral apa lagi yang ada di pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution? Apa pula makna di balik prosesi yang dijalani pasangan pengantin? Simak ulasan berikut ini!

 

 

2 dari 6 halaman

Rias Pengantin Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution

Bu Maryono adalah orang yang bertanggung jawab memoles Kahiyang mulai dari prosesi siraman, malam midodareni, ijab panggih, dan resepsi. Make-up Kahiyang adalah yang tidak terlihat mencolok namun terlihat halus.

"Jadi saya diminta langsung oleh Pak Joko Widodo dan Bu Iriana untuk merias Mbak Kahiyang dan Mas Bobby. Bu Iriana ngersakaken (menginginkan) adat pernikahan Solo klasik. Jadi riasan yang tidak mencolok tapi terlihat halus," jelas Ibu Maryono, Senin 30 Oktober 2017.

Sementara itu, make-up yang diaplikasikan juga tidak sembarangan, melainkan mengikuti tata cara dan tuntunan adat Jawa. Kahiyang akan menggunakan paes warna hitam saat resepsi pertama, sedangkan pada resepsi malam, warna paesnya adalah hijau. Kahiyang juga tampil dengan alis menjangan ranggah.

 

3 dari 6 halaman

Busana Pengantin Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution

Soal busana, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution juga mengusung adat Jawa. Saat akad dan resepsi pertama di pagi hari, Kahiyang mengenakan busana Jawi Lengkap, sedangkan saat resepsi kedua malam harinya mengenakan dodot basahan.

"Nanti pas siraman dan malam midodareni menggunakan paes dan busana seperti adat biasanya. Kemudian saat ijab panggih menggunakan adat pernikahan Solo Putri. Sedangkan saat resepsi di malam harinya pakai adat kebesaran Solo. Jadi mantennya pakai dodot basahan," papar ibu Maryono.

 

4 dari 6 halaman

Prosesi Sebelum Pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution

Sebagaimana pernikahan Gibran beberapa tahun silam, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution juga melalui berbagai prosesi adat mulai dari dari siraman, midodareni, ijab panggih hingga resepsi. Semua prosesi itu memiliki maknanya masing-masing.

 

5 dari 6 halaman

Alunan Gending Jawa di Pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution

Salah satu yang membuat pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution terkesan sakral adalah tabuhan gending Jawa yang akan mengalun di sepanjang acara. Adapun gending yang dipilih adalah alunan yang sudah sangat didengar saat ini.

"Jadi kita menyiapkan gending untuk tiap tahap prosesi pernikahan. Saat prosesi temu panggih ada gending Kodokngorek dan Larasmoyo. Saat prosesi Sungkeman, gendingnya Ladrang Mugirahayu. Saat prosesi kerobongan tembangnya Sriwidodo," ucap Koordinator Peduli Seni, Guntur Sulistiyono, dilansir dari Liputan6.com.

"Nanti saat acara hiburan, kita menampilkan komposisi kerawitan punya Ki Narto Sabdo. Kan, banyak karya Ki Narto Sabdo yang sekarang jarang didengar. Ada Gending Ayak-Ayak Songo Rangkep, Raket, Ladrang Pramudyo, Ketawang Pramudyo, tembang dolanan Lepetan," ujar Guntur.

 

6 dari 6 halaman

Iriana dan Jokowi Berjualan Dawet di Pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution

Sebuah prosesi unik yang juga akan digelar di pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution adalah jualan dawet. Ibu Iriana akan berjualan dawet di acara tersebut, sementara Presiden Jokowi akan menerima pembayarannya. Adapun alat tukarnya bukan berupa uang, melainkan kreweng wingko (pecahan genting). Prosesi ini melambangkan bahwa sepasang suami istri harus saling bahu-membahu, membantu, dan melengkapi.