Ingin Bokong Seperti Kim K, Wanita Ini Meninggal Usai Operasi

Gadis Abdul diperbarui 30 Des 2017, 19:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Kim Kardashian sepertinya telah menjadi panutan untuk beberapa wanita yang ada di dunia ini. Tak heran jika bukan hanya makeup Kim yang diikuti, tapi beberapa wanita juga berharap memiliki bokong besar seperti ibu dari dua orang anak itu. Sayangnya beberapa wanita yang coba memiliki bokong seperti Kim malah berakhir dengan tragis.

Salah satu kisah tragis tersebut dialami oleh ibu dua orang anak yang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit usai penjalani operasi implant di bokongnya. Dilansir dari The Sun, seorang wanita dinyatakan meninggal setelah menjalani operasi implan di sebuah salon di Kolombia.

Wanita bernama Carolina Andrea Aguirre Castano tersebut meninggal setelah setuju untuk menjalani prosedur operasi plastik invansif di salon rambut dan kecantikan di Medellin di provinsi Antioquia. Sebuah zat disuntikkan ke bokong wanita berusia 38 tahun tersebut untuk “meningkatkan bentuk” bokongnya.

Usai menjalani prosedur tersebut ia mengaku tak enak badan hingga akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Komandan operasional Metropolitan Police Kolonel Juan Carlos Restrep mengatakan bahwa wanita tersebut merupakan korban keenam di wilayahnya yang meninggal usai menjalani prosedur kecantikan di tahun ini.

Polisi telah melakukan investigasi dan pemilik salon yang namanya masih dirahasiakan tersebut juga telah ditangkap. Setidaknya pada tahun 2016, 30 orang meninggal usai melakukan prosedur estetika di Kolombia.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Banyak Orang yang Tergila-gila dengan Operasi Plastik

Ingin miliki bokong seperti Kim Kardashian, wanita ini memilih salon rambut untuk operasi implan dan hasilnya pun fatal. (Foto: Central European News)

Operasi plastik di Kolombia telah menyebabkan munculnya dokter yang tidak memenuhi syarat menjalankan operasi. Banyak tempat yang menawarkan perawatan dengan potongan harga, dan seringkali berakhir dengan bencana.

Praktik yang tidak aman tersebut juga dapat mengakibatkan komplikasi seperti infeksi, beberapa bagian tubuh tidak lagi merasakan apa pun juga setelah menjalani operasi yang gagal. Tahun lalu, wartawan Kolombia Lorena Beltran mengungkapkan bagaimana ia mengalami luka usai operasi payudara yang gagal.

Setelah itu, ia pun gencar menyuarakan kampanye #CirugiaSeguraYa (“Save Surgery Now”) untuk menuntut diberlakukannya undang-undang ketat yang mengatur tentang operasi kecantikan.

Menurut International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS), Kolombia menempati urutan ke 7 secara global untuk jumlah prosedur estetika, baik bedah maupun non bedah, yang dilakukan setiap tahunnya. Operasi yang paling umum adalah sedot lemak, implan payudara dan operasi abdominoplasty untuk meratakan perut.