Iri Dagangan Pesaingnya Lebih Laris, Pria Ini Kencingi Masakan Pedagang Lain

Lanny Kusuma diperbarui 11 Apr 2018, 10:16 WIB

Fimela.com, Jakarta Persaingan bisnis dibidang kuliner saat ini memang begitu sengit. Selain mengandalkan rasa, tak sedikit pedagang yang mengerahkan kreativitasnya untuk menarik pelanggan. Namun sayang, bukan bersaing sehat, pria ini justru melakukan hal tak tepuji dengan mengencingi makanan milik pengusaha saingannya yang dianggap lebih laku darinya.

Melansir laman NextShark, pria yang diketahui sebagai pengusaha mie itu mengencingi hidangan milik pedagang lain di sebuah restoran di kota Haikou, Provinsi Hainan, Cina. Kejadian tersebut berawal saat sang pemilik restoran menemukan bau aneh yang tak biasa dalam stok daging sapi yan dimilikinya.

What's On Fimela
Gara-gara tak terima dangannya kalah laris, pria ini kencingi hidangan pedaang lain. (Sumber Foto: NextShark)

Sadar ada yang tak beres, ia pun langsung menyiapkan kamera pengintai untuk menyelidiki dugaannya, bahwa ada yang ingin bermain curang dengannya. Kemudian dari rekaman yang diambil kamera tersebut pun terungkap, jika dugaannya memang benar.

Ya, ada pemilik toko mie lain di daerah yang sama menyusup ke dalam dapurnya untuk melakukan sabotase, dengan mengencingi makanan di dalam dapurnya. Selain mengencingi, pelaku yang diketahui sebagai pesaingnya itu juga melemparkan kotoran kedalam salah satu panci masakan.

Lebih lanjut, setelah diselidiki rupanya rasa cemburu atas keberhasilan pesaingnya menjadi alasan pria itu sampai mengencingi dan melemparkan kotoran manusia ke dalam panci masakan pemilik restoran tersebut.

2 dari 2 halaman

Pernah Bertengkar

Gara-gara tak terima dangannya kalah laris, pria ini kencingi hidangan pedaang lain. (Sumber Foto: NextShark)

Niat ingin merusak citra restoran pesaingnya, namun apa yang dilakukan pelaku justru membuat usahanya sendiri menjadi rusak. Terkait kejadian di atas, pemilik restoran yang makanannya dikencingi pun tak menyangka hal ini bisa terjadi, mengingat mereka memiliki hubungan yang baik, bahkan saing mengunjungi saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Meski begitu, di masa lalu keduanya memang sempat beradu argumen, di mana pelaku tak ingin saingannya itu menjual bakpao dan pangsit karena ia juga menjualnya.

Permintaan itu pun dipenuhi, namun sayangnya rasa cemburu atas kesuksesan pesaingnya itu membuat pelaku gelap mata dan berusaha merusak usaha pengusaha lainnya.