Obrolan Malam: Kehidupan Seks Para Pengguna Kursi Roda

Karla Farhana diperbarui 03 Mei 2018, 21:32 WIB

Fimela.com, Jakarta Seks adalah kebutuhan biologis semua orang. Bukan cuma cowok, cewek pun membutuhkannya. Seks merupakan kebutuhan yang tak kenal kalangan, ras, usia, bahkan kesempurnaan fisik. 

Selama ini, banyak tips dan juga informasi mengenai semua hal soal seks. Tapi belum banyak pembahasan mengenai kehidupan seks yang dialami para penyandang disabilitas. 

Terdengar tak adil? Memang! Pasalnya, mereka yang memiliki kekurangan fisik tetap membutuhkan seks dalam hidup mereka. Tapi, rasanya sangat sedikit informasi menganai hal ini. 

Ketika ada seorang perempuan yang duduk di kursi roda, pernahkah terbersit pertanyaan soal; bagaimana mereka melakukan hubungan seksual dengan pasangannya? Apakah mereka membutuhkan bantuan alat? Apakah memerlukan perawatan khusus? 

Informasi ini sangat minim. Tapi belum banyak orang yang ingin berbagi. Cosmopolitan menulis, ternyata cukup banyak orang yang bertanya-tanya, apakah penyandang disabilitas bisa melakukan hubungan seksual. Seorang perempuan yang sehari-hari duduk di kursi roda, Sarah Alexander, menuliskan banyak hal seputar seks dan pengguna kursi roda.

Sarah menjawab melalui Cosmopolitan, kalau tentu saja penyandang disabilitas tetap bisa melakukan hubungan seksual. Namun Sarah menyayangkan, banyak orang 'normal' yang lupa kalau penyandang disabilitas juga manusia. Mereka butuh semua yang dibutuhkan kebanyakan orang. Terutama seks

 

2 dari 3 halaman

Sering Dianggap Tak Menarik

Firsta Mungkin Dulu Pernah Punya Pengalaman Buruk dengan Kursi Roda, yang Membuat Dia Jadi Fobia, tapi Firsta Tidak Menyadari Hal Tersebut (Ilustrasi/iStockphoto)

Pengguna kursi roda juga manusia. Mereka punya perasaan, punya gairah, dan punya daya tarik mereka sendiri. Tapi sayangnya, nggak banyak orang yang benar-benar melihat seorang pengguna kursi roda sebagai pria atau wanita. Terlepas dari kelumpuhan, terlepas dari keterbatasan, dan terlepas dari alat bantu yang mereka gunakan setiap hari. 

Pengguna kursi roda juga bisa cantik. Mereka bisa bersenang-senang seperti orang lain. Mereka juga bisa merayu. Merangsang. Dan juga mencintai. 

Sayangnya, Sarah menulis, tak semua orang berpikir kalau penyandang disabilitas 'pantas' untuk ditaksir. Dan ini merupakan kesalahan fatal yang ramai-ramai dilakukan banyak orang. 

3 dari 3 halaman

Sering Dijadikan Bahan untuk...

Pada saat Borrego berusia 13 tahun dokter mendiagnosa dia menderita penyakit otot bawaan tak terobati yang mengakibatkan dia harus menghabiskan 43 tahun di kursi roda (ilustrasi/reuters).

Sebagian orang punya fetish. Yaitu, tulis Hallo Sehat, kesukaan seseorang dalam hal seks. Seringnya agak menyeleneh. Misalnya, ada pria yang terangsang kalau melihat gadis-gadis remaja memakai kaus kaki putih panjang hingga ke pangkal paha. 

Ada juga yang suka dengan perempuan berkacamata. Atau perempuan berkuncir ekor kuda. Pria dengan perut buncit, atau orang yang menggunakan kursi roda. 

Fetish yang terakhir ini sebenarnya cukup menyedihkan. Meskipun ragam fetish sangat laku dalam industri pornografi, tapi menjadikan ketidaksempurnaan fisik mereka sebagai fetish rasanya kejam dan tak adil. 

Sarah menulis, ada banyak orang yang terangsang ketika melihat seorang penyandang disabilitas. "Mereka terangsang terhadap disabiltas, bukan orang tersebut," tulisnya. Padahal, pengguna kursi roda juga manusia. Mereka pantas untuk dikagumi, secara sopan, penuh kasih sayang. Karena mereka ciptaan Tuhan yang nggak kalah indah dari ciptaan lainnya.