Cara Agar Bisa Selamat Hingga Gajian Datang

Fimela Editor diperbarui 28 Apr 2011, 04:00 WIB

Setiap waktunya gajian kita merasakan dua hal, senang dan sedih. Uang yang baru diterima seringkali lenyap hanya dalam hitungan hari. Sampai-sampai beredar istilah ‘uang seperti air, sangat cepat mengalir’. Kalau kamu senyum-senyum membaca kalimat di atas berarti kamu adalah salah satu orang yang merasakan hal yang sama.

Agar bisa melalui hari-hari menuju gajian, sebaiknya kamu membuat pos perencanaan keuangan untuk setiap rupiah yang akan dikeluarkan. FIMELA.com berbincang-bincang dengan Maria Magdalena Wijaya, BBA, RFA, selaku Associate Advisor Akbar’s Financial Check Up untuk mengetahui berapa porsi yang ideal untuk tiap pos pengeluaran kita tiap bulannya.

Pos-pos pengeluaran apa saja yang harus dipersiapkan setiap bulannya dan berapa rasio yang pas untuk setiap pos? “Pos cicilan hutang (kartu kredit, cicilan KPR/ KPA/ KTA/ KKB) sebaiknya dianggarkan 30% dari gaji. Pos zakat atau pajak penghasilan (untuk freelancer) dengan ratio 2.5% dari gaji, pengeluaran rutin bulanan (bayar sewa kos, bayar listrik, bayar telepon, dan belanja bulanan) sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan bulananmu dan bukan karena keinginan. Selanjutnya adalah pengeluaran tidak rutin, seperti untuk membeli kado atau biaya entertaintment, kemudian yang terakhir adalah pos biaya tak terduga. Kalau setelah itu masih ada sisa, kamu bisa memanfaatkannya untuk berinvestasi dengan membeli logam mulia atau top up reksadana,” ujar Magda.

Dari deretan pos-pos yang disarankan oleh Magda pasti kamu akan memicingkan mata saat ‘pos biaya tak terduga’ masuk ke dalam list. Memang nggak sedikit orang yang menyepelekan biaya tak terduga. Sebenarnya seberapa penting keberadaan ‘pos biaya tak terduga’ dalam list pengeluaran kita? “Pos biaya tidak terduga cukup penting karena pengeluaran seperti ini akan selalu ada dan nggak bisa dihindari, walaupun sudah kita antisipasi sebaik mungkin. Dana di pos ini bisa untuk menutupi kekurangan atau kebutuhan mendadak supaya kamu nggak perlu menggunakan kartu kredit. Kalau sampai terakhir pos tak terduga ini masih utuh, dananya bisa kamu manfaatkan untuk menambah tabungan dana darurat atau menambah investasi. Atau bahkan bisa dianggap bonus atau reward untuk diri kamu sendiri. Have one day spa session, maybe. Pamper yourself,” tambah Magda.

Deretan list yang sudah dibuat setiap bulan terkadang hanya jadi sekadar list karena kita masih aja nggak mematuhi “peraturan” yang kita buat sendiri. Saat dana yang sudah dialokasikan untuk kebutuhan rutin kita habis, boleh nggak menggunakan dana pada pos lain yang belum terpakai? “Sebaiknya kamu tetap berpegang pada budget-mu. Tentukankanlah pengeluaranmu berdasarkan kebutuhan dan bukan keinginan. Ingat, kebutuhan! Apalagi kalau hanya untuk pengeluaran yang konsumtif. Cara yang paling ampuh supaya kita selamat sampai “gajian” berikutnya: kita harus membuat anggaran bulanan sebelum gajian tiba. Jadi pada saat gajian, kita sudah punya pedoman/guidance. Stay with your budget karena budget itu dibuat sesuai dengan kemampuan ekonomis kita (gaji bulanan) sehingga kita bisa terhindar dari hutang konsumtif. Selain itu, manfaatkanlah semaksimal mungkin penghasilan bulanan kita untuk kebutuhan dan investasi yang dapat menambah asset kita untuk jangka panjang,” Magda menjelaskan.

Nah, FIMELA friends, mau selamat sampai gajian bulan berikutnya? Cobalah untuk mulai membuat list anggaran. Sudah punya bayangan budgeting yang akan kamu buat? Share with us…