Obsesi Punya Pacar, Berbahaya?

Fimela Editor diperbarui 10 Feb 2012, 11:29 WIB
2 dari 3 halaman

Next

FIMELA.com bertanya pada 2 Fimelova tentang apa yang mereka lakukan ketika menyukai seseorang, dan ini jawabannya:

Well, sampai sekarang aku selalu bersikap biasa saja. Ada atau nggak ada gebetan buat aku nggak jadi masalah. Kalau seseorang benar-benar suka, dia nunjukin sendiri, kok. Ini cuma masalah waktu. Aku agak risih kalau lihat ada cewek segitunya memperlakukan cowok, kayak nggak ada yang lain saja.”

-Cornel, 30 tahun-

“Aku pernah sangat-sangat suka sama cowok. Karena nggak mau dia diambil orang, aku tunjukin aja perasaanku. Aku juga sempat beberapa kali bilang aku suka sama dia. Tapi dia mulai menjauh. Kata teman-teman, dia bilang aku orangnya terlalu over. Dia nggak suka sama cewek agresif. Aku shock dan malu pastinya, ya. Sejak itu nggak mau lagi agresif.”

-Tasya, 22 tahun-

Kamu boleh punya mimpi segera menemukan the one-mu, tapi jangan sampai mimpimu berubah jadi obsesi. Menurut psikolog sekaligus akupunkturis Fudin Pang, obsesi adalah bentuk pikiran dan tindakan melakukan segala sesuatu secara berlebihan. Jika tidak mendapatkan apa yang diinginkan, seseorang itu akan terus merasa terganggu. Perempuan yang terobsesi menemukan cinta sejati cenderung berakhir dengan tragis. Kenapa? Karena keinginannya untuk terus dicintai pasangan, ia jadi rela memberikan apa pun yang ia punya: seks, uang, waktu, makanan, barang kesayangan, bahkan hidupnya. Ini dilakukan untuk mengikat pasangan. Dia ada di sampingmu hanya karena fasilitas yang kamu berikan, termasuk seks.

Obsesi tanda tak laku

Image tak laku sangat berbahaya bagimu karena bisa jadi kamu tak akan mendapatkan pasangan kalau image itu terlanjur melekat pada dirimu. Tak laku artinya ada masalah pada dirimu, kan? Ketika bertemu dengan orang yang kamu sukai, jangan perlihatkan perasaanmu padanya secara berlebihan, misalnya rutin menelepon, memberinya hadiah-hadiah kecil, apalagi bersikap protektif. Kamu terlihat sangat agresif, dan itu memalukan! Tenang, kalau dia menyukaimu, biarkan dia yang maju. Jangan sampai kamu mempertaruhkan harga dirimu sendiri.

3 dari 3 halaman

Next

 

Percaya intuisi

Intuisi dipercaya menyelamatkan seseorang dari malapetaka. Bahkan, menurut Nancy Rosanoff dalam bukunya, Intuition Workout, ternyata intuisi juga mampu membuat seseorang berpikir lebih baik dan mengambil keputusan lebih tepat. Pakai intuisimu dalam memilih pasangan. Agar dapat berpikir jernih, relaksasikan dulu pikiranmu dan coba menetralkan perasaan. Lalu, cobalah perlahan menangkap sinyal-sinyal dari orang yang kamu sukai, buat catatan kecil tentang hal-hal yang kamu suka darinya, perasaanmu dan kekagumanmu. Juga sisi negatifnya. Rangkai dan bandingkan. Mana yang lebih mendominasi? Ini mungkin bisa jadi jawaban harus bagaimana kamu ke depan, melanjutkan hubungan ke arah yang lebih serius atau berhenti berharap.

Fall in love with yourself

Ketika kamu mencintai, berarti kamu akan selalu berusaha memberi yang terbaik. Jadi, cintai dirimu sendiri agar kamu mendapat pasangan yang terbaik untuk dirimu. Bukan dalam hal fisik saja, melainkan juga kepribadiannya. Temukan laki-laki yang membuatmu nyaman, bukan kamu buat nyaman. Yang mau berbagi dalam segala hal, bukan mau dibagi. Yang selalu ada di sampingmu, bukan menuntutmu selalu ada di sampingnya. Yang mencintaimu, bukan kamu setting dengan berbagai fasilitas agar dia mencintaimu.

So, apa pentingnya terobsesi kalau dengan cara normal kamu justru bisa dapatkan pasangan terbaikmu?