Karir VS Pendidikan: Bisa Sejalan Atau Harus Ada yang Dikorbankan?

Fimela Editor diperbarui 28 Jun 2012, 03:59 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Setidaknya 17 tahun dalam hidup kita menghabiskan waktu untuk menempuh pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga tingkat Universitas (S-1). Ada sebagian orang yang menganggap bahwa pendidikan tidak terlalu penting dalam siklus kehidupan mereka, namun ada juga sebagian orang yang menganggap pendidikan adalah salah satu proses yang wajib mereka lalui dengan sempurna dalam siklus hidup mereka.

Nggak bisa dipungkiri bahwa pendidikan merupakan salah satu alat untuk kita mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan kita. Walaupun memang tidak jarang orang memilih untuk bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang mereka tempuh.

Memasuki dunia kerja bukan berarti pendidikan harus terhenti. Sebagian orang justru malah sengaja memilih untuk tetap bekerja di saat yang sama mereka memutuskan untuk melanjutkan pendidikan. Salah satunya adalah Fatya, seorang Mahasiswa S-2 di sebuah PTN di Bandung yang juga tengah bekerja sebagai seorang Editor.

"Saya mulai kuliah lagi setelah 2 tahun lulus kuliah S-1. Saya memang sengaja mau bekerja untuk mencari pengalaman dulu karena saya nggak mau lulus S-2 tanpa punya pengalaman kerja sama sekali. Dan sejak lulus S-1 saya memang punya niat untuk melanjutkan kuliah lagi," ujar Fatya pada tim FIMELA.com.

3 dari 4 halaman

Next

Beruntung saat ini Fatya mendapat keleluasaan dari kantornya untuk bisa bekerja dari rumah saat harus kuliah di Bandung selama beberapa hari dalam seminggu. Lantas bagaimana saat kantor tidak memberi keleluasaan untuk kembali melanjutkan pendidikan? "Sejak awal saya memang sudah bilang kepada atasan saya bahwa saya akan melanjutkan pendidikan nantinya. Dan saya siap untuk mengundurkan diri jika kantor tidak mengijinkan saya untuk kuliah sambil kerja," jelas Fatya.

Tapi, tidak sedikit juga orang yang saat baru lulus kuliah menggebu-gebu ingin melanjutkan kuliah, tapi justru malah tidak lagi berpikir untuk melanjutkan kuliah ketika sudah terjun ke dunia profesional. Menggeluti pekerjaan yang berbeda dari latar belakang pendidikan yang ditempuh merupakan salah satu faktor yang membuat orang tidak lagi berpikir untuk meneruskan pendidikan mereka.

4 dari 4 halaman

Next

Kepadatan jadwal kerja setiap hari dan juga urusan rumah tangga (bagi perempuan karir yang sudah memunyai keluarga) cukup menyita perhatian sehingga mereka tidak lagi sempat berpikir untuk kembali melanjutkan pendidikan. Tidak hanya itu, terlalu asyik menikmati dan tenggelam dalam rutinitas kerja setiap hari juga menjadi faktor utama yang membuat sebagian orang enggan untuk melanjutkan kuliah lagi. Berkutat dengan tugas harian, ujian, bimbingan dosen, dan berbagai buku teori juga menjadi salah satu momok untuk sebagian orang.

“Kuliah lagi? Hm, mungkin nanti kali ya. Sampai saat ini belum terpikir untuk meneruskan kuliah lagi. Mungkin untuk sementara cukup kuliah sampai S-1 dulu,” ujar Meta, seorang karyawan bank swasta. Ternyata, Ariny pun berpendapat sama seperti Meta. “Sampai sekarang saya masih belum berpikir untuk kuliah lagi. Kerjaan saya sekarang sudah cukup menguras tenaga, saya nggak terbayang kalau harus kuliah lagi,” Ariny berkomentar.

Namun, pastinya yang menjadi penentu penting atau tidaknya pendidikan dalam hidup tentu bergantung pada tujuan masing-masing setiap individu, bukan? Lantas bagaimana dengan kamu? Apakah kamu setuju bahwa pendidikan adalah salah satu alat untuk mendapatkan karir dan bisa terhenti saat kita sudah mencapainya? Atau pendidikan tetap harus berlanjut seiring dengan berjalannya karir?