Perilaku Seks Menyimpang Bisa Menular. Mitos atau Fakta?

Fimela Editor diperbarui 27 Agu 2012, 11:59 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Istilah paling familiar.

Threesome. Istilah ini rupanya masih paling familiar daripada orgy dan swinger. Ya, threesome adalah kegiatan seksual yang dilakukan tiga orang sekaligus. Sementara orgy atau orgy party dilakukan lebih dari dua orang, biasanya dilakukan berkelompok,  karenanya sering disebut juga sebagai pesta seks. Dan yang terakhir, swinger, merupakan istilah untuk pertukaran pasangan seksual antara satu pasangan tetap dengan pasangan tetap lainnya, bisa bertukar pacar maupun suami-istri.

Phone sex atau chat sex.

Yap, dari hasil polling, phone sex ternyata jauh lebih diminati ketimbang chat sex. Lewat interaksi langsung yang sedikit lebih nyata ketimbang cuma memelototi tulisan saat chatting, seseorang akan lebih mudah terangsang. Phone sex sendiri seringkali jadi pilihan pasangan yang tak memiliki banyak waktu untuk bertemu langsung karena kesibukan masing-masing atau tinggal berjauhan. Daripada menunggu terlalu lama untuk bertemu langsung sementara hasrat sudah tak tertahankan, perang suara menggoda dan kata-kata nakal berakhir dengan kepuasan seks atau orgasme tanpa perlu bersentuhan dengan pasangan.

Perilaku seks menyimpang bisa menular.

Fakta. Psikolog Arman Adikusumo, Sp.KJ, pun mengungkapkan bahwa dasar seksualitas laki-laki lebih bersifat biologis, sedangkan perempuan dari proses belajar teknik-teknik seks yang diberikan. Jadi, ketika kamu diperkenalkan dengan seks menyimpang oleh pasangan maupun lingkungan, kemudian mulai terbiasa melakukannya dan lama-kelamaan ikut menikmati, otomatis kamu sudah tertular.

What's On Fimela
3 dari 4 halaman

Next

Homoseksual bisa disembuhkan dengan psikoterapi.

Mitos. Homoseksual bukanlah penyakit, jadi tak bisa disembuhkan. Homoseksual, menurut Kristianto Batuadji, S.Psi., M.A.—Dosen Psikologi Universitas Surabaya—adalah perbedaan orientasi seksual ketika berhubungan dengan sesama homoseksual, dan akan disebut gangguan kejiwaan jika menjadikan heteroseksual sebagai pelampiasan napsu mereka. Ini pandangan netral dalam konteks budaya Barat. Sementara dalam konteks Asia, faktor budaya dan agama-lah yang akhirnya menentukan normal atau tidaknya kaum homoseksual tersebut. Nah, bisa diubah orientasinya dengan psikoterapi atau tidak, tergantung pribadi masing-masing, terutama latar belakangnya. Biasanya, mereka yang ingin pulih adalah mereka yang mengalami perubahan orientasi seks akibat faktor lingkungan, dari heteroseksual menjadi homoseksual. Sementara jika penyebabnya adalah faktor biologis, orientasi seksual sulit diubah. Psikoterapi sendiri akhirnya lebih berfungsi untuk memulihkan kepercayaan diri akibat dipinggirkan masyarakat.

Seks oral picu kanker mulut dan tenggorokan.

Fakta. Banyak orang tak tahu risiko oral seks, padahal, menurut penelitian lembaga kesehatan seks mahasiswa Stanford Inggris, SHPRC, herpes , chlamydia dan gonorrhea , HIV, HPV, sipilis, dan Hepatitis A mengancam orang-orang yang kerap melakukan oral seks. Dari 150 tipe HPV, ada yang menyebabkan penyakit menular seksual, kutil kelamin, bahkan meningkatkan risiko kanker mulut, anal, vagina, dan penis. Kalau dulu rokok dan minuman beralkohol dianggap sebagai penyebab utama kanker mulut, American Cancer Society bahkan menyatakan lebih dari setengah kankeroropharyngeal disebabkan oleh virus HPV. Karenanya, oral seks akan menjadi seks yang tak aman untuk kesehatan jika dilakukan tanpa memperhatikan kebersihan mulut dan organ vital.

Partner seks tetap atau teman kencan semalam, solusi kepuasan seks para lajang.

Sebagian besar penjawab polling mengaku tak setuju dengan gaya hidup bebas yang mengandalkan partner seks tetap atau teman kencan semalam untuk memuaskan hasrat seksual para lajang. Walaupun begitu, menurut dr. Wimpie Pangkahila, Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia, seks sembarangan yang membahayakan dan berisiko tinggi terhadap penyakit menular seksual banyak orang menjadikan dua tipe kencan ini sebagai pilihan, walaupun bertentangan dengan budaya kita. Sama seperti teman kencan semalam yang selesai berkencan selesai pula “kepentingan” mereka, partner seks juga tak akan saling menuntut, apalagi mengatur satu sama lain karena kejelasan status mereka di awal hubungan, yaitu sebatas teman tidur tanpa campur tangan urusan lainnya.

4 dari 4 halaman

Next

Aman, menggunakan air liur untuk membantu lubrikasi vagina.

Fakta. Tim peneliti dari University of Michigan menemukan bahwa penggunaan air liur sebagai pelumas dengan jari berisiko tinggi, bisa menyebabkan infeksi jamur karena mengganggu keseimbangan bakteri di mulut rahim. Sebaliknya, dalam buku The Art of Sex Coaching, seksolog California, Patti Britton, mengungkapkan bahwa penggunaan air liur sebagai pelumas vagina sangatlah aman. Ternyata, jika mulut dan tangan bebas dari penyakit menular, seperti herpes, radang gusi, sakit tenggorokan, dan penyakit mulut lainnya, keamanan organ intim pun akan terjaga ketika kamu menggunakan air liur untuk melubrikasi vagina. Selain terus waspada dengan kuman dalam mulut yang bisa masuk ke rahim melalui vagina, atau yang menyebabkan infeksi kemaluan, kamu juga menjaga tangan dalam keadaan bersih dan kuku tak panjang, apalagi tajam. 

Terlalu sering melakukan solo sex (masturbasi), tanda penyimpangan seks.

Fakta. Masturbasi adalah perilaku seksual yang sangat wajar. Bahkan, biolog Alfred Kinsey asal Amerika menemukan bahwa 40% laki-laki dan 30% perempuan yang rutin berhubungan seksual juga masih rutin melakukan masturbasi. Orang yang mengalami masalah untuk mencapai orgasme pun biasanya justru dianjurkan untuk mempelajari cara masturbasi oleh para seksolog. Hal itu dilakukan agar mereka mengetahui apa dan bagian mana yang bisa membuat mereka terangsang sekaligus dipuaskan. Tapi, masturbasi bisa jadi tidak normal jika dilakukan terlalu intens dan dilakukan karena merasa tak puas dengan pasangannya sendiri. Artinya, ada masalah dalam kehidupan seksual mereka dan masturbasi digunakan sebagai pelampiasan. Ini akan melahirkan hubungan yang tak sehat.

Intensitas solo sex (masturbasi) yang meningkat bikin jerawat bermunculan.

Fakta. Selain memberi manfaat bagi tubuh, seperti ampuh memperbaiki mood, mengurangi stres, dan membuat tidur nyenyak, masturbasi ternyata juga bisa memicu munculnya jerawat. Peneliti dari University Clinic Essen Germany menemukan bahwa produksi hormon testosteron akibat rangsangan seksual yang intens ampuh picu kemunculan jerawat, sama halnya saat kamu sedang jatuh cinta.