Dari Soal Injeksi sampai Bikin Alergi, 6 Mitos Botox yang Perlu Diketahui

Fimela Editor diperbarui 15 Apr 2014, 09:00 WIB
2 dari 7 halaman

Next

It’s Painful

Berbeda dengan suntik jerawat, penyuntikkan botox tidak dilakukan pada kulit yang meradang. “Ini alasannya suntik jerawat justru lebih sakit daripada menyuntikkan botox ke kulit. Botox disuntikkan pada otot yang berada dalam keadaan normal,” jelas dr. Gloria.

What's On Fimela
3 dari 7 halaman

Next

Untuk Bibir Lebih Bervolume

Mungkin sejak dulu orang beranggapan kalau botoxlah bintang utamanya di balik bibir yang terlihat lebih bervolume. Ini salah. Bukan botox yang membuat bibir lebih bervolume, namun filler. “Botox itu digunakan untuk bibir yang bergaris-garis dan berkerut, biasanya pada perokok,” ucapnya. 

4 dari 7 halaman

Next

Bikin Alergi

Biasanya orang akan punya kontak alergi dengan obat-obat penghilang nyeri, seperti paracetamol. Nah, obat-obat ini biasanya tak bersaling-silang dengan botox atau filler itu sendiri. “Namun yang perlu diperhatikan adalah orang yang memiliki alergi dengan obat anastesi. Jika begini, dokternya akan memilih obat yang sedikit mungkin memiliki kekerabatan dengan si anastesi ini atau hanya menggunakan es batu sebagai pengganti obat anastesinya. Kalau ada pasien yang alergi, biasanya yang disebabkan oleh obat anastesi ini bukan dari botox atau filler yang disuntikkan,” ucap dr. Gloria.  

5 dari 7 halaman

Next

Efek Numb

“Selama ini injeksi botox yang sudah dilakukan tak ada masalah peradangan dan juga komplikasi. Botox tidak menimbulkan efek biru. Numb mungkin terjadi seperti di dahi agak pusing sedikit. Nah, bisa biru kalau injeksinya mengenai pembuluh darah, namun jarang terjadi. Atau di daerah sekitar mata yang tipis. Perhitungannya, 1 dari 10 yang dilakukan injeksi botox, bisa mengalami kebiruan.”

6 dari 7 halaman

Next

Frozen Look

Tampilan wajah yang terlihat tanpa ekspresi setelah sudah disuntikkan botox adalah keliru. Hal ini dijelaskan oleh dr. Gloria bahwa dengan botox, orang jelas masih bisa berekspresi natural. “Jika memang menyuntikkannya terlalu banyak misalnya menempatkan seluruh wajah memang dapat membuat kita seakan-akan sulit berekspresi. Itu sebetulnya tergantung dari yang menginjeksi atau injector. Jangan sampai setelah dibotok membuat dia sulit untuk berinterkasi sosial dengan lingkungan. Dan malah menjadi pusat perhatian.”

7 dari 7 halaman

Next

Stop Injeksi, Keriput Tambah Parah

Ketika masa berlaku botox ini sudah akan habis, jangan langsung takut bahwa kerutan akan muncul seperti awal. “Garis kerutan pada wajah akan secara gradual terlihat muncul pada kulit. Jadi, bukan begitu sudah tak terlihat keriput, kemudian habis botoxnya, tiba-tiba akan jelas keriput lagi. Tak akan seperti itu. Ketika sudah tidak disuntik botox, kemunculannya tidak akan bertambah parah. Yang jelas, injeksi botox bisa terus dilakukan pengulangan, tanpa harus ketergantungan.”