3 Hal yang Dicari Mempelai Modern di Gaun Pernikahan Mereka

Fimela Editor diperbarui 10 Agu 2017, 18:00 WIB

Jakarta Untuk tahun keenam, Grand Hyatt Jakarta kembali mempersembahkan Grand Hyatt Jakarta Wedding Fair yang diselenggarakan dari tanggal 4 sampai 6 Agustus 2017 lalu. Acara ini ikut dimeriahkan dengan fashion show dari tiga perancang terkenal Indoneisa, Hiantjen, Vera Kebaya dan juga Monica Ivena. Selain trend show gaun pengantin, yang pasti ada di Wedding Fair seperti ini adalah berbagai wedding vendor seperti wedding organizer, florist, invitations and many more untuk membantu kebutuhan pernikahan calon pengantin.

Hian Tjen Bridal Collection 2017/2018

Hian Tjen dengan koleksi bridalnya membuka acara pada hari pertama. Kali ini, Hian Tjen terinspirasi dari beauty and romance pada proses mendesain rancangan ini. Ia menampilkan gaun-gaun pengantin dengan model romantik dan menggunakan bentuk gaun klasik seperti ballgown, mermaid, sheath dan a-line. Karakteristik khas dari desainer satu ini adalah menggabungkan model gaun yang simple namun fully embellished dengan swarovski and pearls. 

Hian Tjen likes to keep it simple with a twist, misalnya dengan menaruh fokus pada satu bagian gaun. Seperti gaun di bawah yang fokusnya jelas pada bagian detail punggung. It's all about the details for Hian.

Atau... bagian bustier ini yang tampil sangat sophisticated. All the brides look very regal.

Elegant is a word that describes his whole entire collection. Semua gaun memiliki unsur wow, dan ketika model berjalan di runway, you can hear people gasping in the background. Lampu sorot membuat gaun terlihat sangat menakjubkan dan menawan karena menangkap segala detail perfectly sehingga gaun telihat bak berkelap-kelip. Hian has a brilliant eye for details, membuat gaun-gaun ini terlihat menakjubkan dari semua sudut.

Di sini bisa terlihat, bahwa trend wedding gowns akan lebih fokus ke detail daripada bentuk gaun yang heboh. Misalnya, kombinasi gaun simple dengan pearl beaded embroidery menjadi pasangan yang sempurna.

 

Vera Kebaya "Merajut Nusantara" 

Vera Anggraini (the woman behind Vera Kebaya )  menampilkan koleksi yang sangat mencerminkan tradisi Indonesia. Ornamen-ornamen dari seluruh Indonesia Ia kombinasikan pada desain kebaya. Kerinduan agar semakin banyak perempuan Indonesia bangga mengenakan kebaya menjadi pemicu semangat Vera untuk terus berkreasi.

Inspirasi dari koleksi "Merajut Nusantara"  kali ini berasal dari berbagai tradisi dari semua provinsi indonesia. Vera mengambil satu elemen adat dari satu provinsi dan merancang kebaya yang terinspirasi oleh hal adat tersebut.. Ia ingin indonesia terkenal dengan kebaya yang berasal dari macam-macam kain tradisional, dan pada akhirnya menjadi sebuah identitas nasional. Di tangannnya, kebaya terlihat lebih elegan ketimbang mencolok mata karena detail yang kelewat ramai.

Di dalam koleksi ini penonton disuguhkan dengan 48 kebaya rancangan Vera. Sekaligus melihat 22 pengantin ( yes, not models!) mengenakan kebaya inspirasi dari adat seluruh daerah di Indonesia. Ya, Vera menghadirkan 22 pelanggannya dengan kebaya pernikahan milik mereka pribadi untuk berjalan di show ini

Koleksi ini sangat meperhatikan detail penempatan aplique dan embellishments seperti kebaya putih di atas yang memiliki detail seperti jaringan laba-laba.

Vera juga menggunakan beberapa jenis kain seperti kain batik, tenun songket dan masih banyak lainya. Malam itu panggung terasa seperti pelangi karena banyak sekali warna dalam koleksi terebut, warna-warna pastel maupun warna vibrant seperti merah cabai dan hijau rumput. 

Dengan banyaknya pengantin yang menggunakan gaun putih saat pernikahan,  Vera Kebaya offers the exact opposite, go traditional indonesian, namun tampil cantik dan stylish, dan tentunya - elegan.

 

Monica Ivena Couture "Eisberg"

Monica Ivena menamakan koleksinya "Eisberg" yang dalam bahasa jerman artinya gunung es. Ia melihat gunung es dari 2 cara pandangan yang berbeda. Pada satu sisi ia melihat karakter gunung es yang rapuh namun cantik dan menawan. Lalu, di sisi lain ia melihat bahwa gunung es itu megah dan kokoh. 

Koleksi ini menampilkan perempuan dengan siluet pakaian yang sangat bervariasi dari ballgown yang besar dan shift dress, Monica ivena juga menggunakan bahan tipis dan transparan lalu juga bahan tebal seperti silk. Seluruh rancangannya kali ini berkolerasi dengan tema "Eisberg" yang memiliki dua pribadi yang bertolak belakang. 

Semua gaun dan baju yang ditampilkan di catwalk sangat menakjubkan, amazing embroidery and fluid beadwork. STUNNING!

Koleksi ini memiliki unsur geometris yang terlihat di detail beading. Seperti ini memberi kesan kristal es.

Dari semua gaya gaun pernikahan yang terpapar, bisa disimpulkan bahwa: satu, detail menjadi yang utama. Baik itu tradisional khas Indonesia, maupun yang ingin bergaya lebih internasional. Sesudahnya, poin kedua, kombinasi embellishment yang mewah. Poin ketiga, siluet sederhana yang klasik nampak menjadi idaman calon pengantin modern. Kombinasi ketiga poin ini menjadi resep utama gaun pengantin idaman saat ini.

What's On Fimela