Teknologi: Uber Mandiri Tanpa Pengemudi Bawa Tragedi di Arizona, Amerika

Melida Rostika diperbarui 20 Mar 2018, 16:40 WIB

Jakarta Setelah pindah ke Arizona untuk melanjutkan menyempurnakan program mobil tanpa pengemudi, Uber kini menjadi pusat mata media. Tak lain karena sebuah tragedi mobil berteknologi tanpa pengemudi yang menabrak dan menewaskan seorang pejalan kaki di Tempe, Arizona. Hal ini  membuat perusahaan Uber diminta untuk segera menangguhkan percobaan lebih lanjut di lapangan, terkait teknis mobil self-driving ini.

 

Kendaraan mandiri tanpa membutuhkan pengemudi merupakan bagian utama dari rencana perusahaan transportasi ini. Uber menandatangani kesepakatan bernilai miliaran dolar Amerika dengan Volvo tahun lalu, untuk mengembangkan lebih lanjut teknologi mobil tanpa pengemudi.  Dan bermitra dengan Toyota, Amazon, dan Pizza Hut untuk menciptakan layanan pengiriman dan transportasi transit untuk beberapa tahun mendatang. Sayangnya, rencana ambisius perusahaan ini  harus dipertimbangkan kembali karena kejadian yang menewaskan seorang pejalan kaki. 

Sebuah mobil self-driving Uber di bawah pengawasan seorang pengemudi menabrak seorang perempuan berusia 49 tahun, Elaine Herzberg, saat mengendarai sepeda miliknya, melintasi sebuah penyeberangan pejalan kaki. Perempuan paruh baya ini kemudian meninggal akibat luka parah di bagian kepala. Pihak Uber memberikan pernyataan resmi yang berbunyi “Our hearts go out to the victim’s family. We are fully cooperating with local authorities in their investigation of this incident.” 

 

Namun pihak Uber sendiri belum mengetahui pasti apa yang menyebabkan sensor berhenti pada bagian depan mobil tidak berfungsi saat mengenai objek dalam radius beberapa meter, dan hal ini masih dalam tahap penyelidikan polisi setempat. Ini adalah kematian pertama akibat mobil tanpa pengemudi, dan semoga menjadi pelajaran bagi Uber untuk mengambil waktu yang cukup agar sistem Uber mandiri tanpa pengemudi ini  dijalankan saat benar-benar siap. 

 

(pic: Uber)

 

Baca juga : 

Di India, Pharrell dan Adidas Diminta Ganti Nama Koleksi Kolaborasi Mereka