Alasan Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara Pilih Bhutan Sebagai Tempat Menikah

Edy Suherli diperbarui 17 Jul 2018, 03:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pasangan Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata sudah menjalani pernikahan di Bhutan pada 5 Mei 2018 lalu. Pasangan suami istri itu pun menjelaskan mengenai alasan mereka memilih Bhutan sebagai tempat keduanya mengikat janji suci pernikahan.

Baik Dimas maupun Nadine mengatakan jika mereka berdua belum pernah mengunjungi Bhutan. Namun, suasana alam terbuka menjadi alasan mereka memboyong keluarga terdekatnya untuk menyaksikan janji suci pernikahannya.

What's On Fimela
"Karena kebetulan yang menyediakan tempat terbuka, dan terus kita mau terbuka, kita pilih tempat terbuka, Karena dia terbuka aja sih," ucap Dimas Anggara di Marina Batavia, kawasan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Minggu (15/7/2018).

Kita milih di sana (Bhutan) karena bisa dibilang the best place in the world. Kita pengen jika sesuatu (pernikahan) dilakukan secara sederhana dan kita pengen yang terbuka, jadi kita pilih di sana," tambah Dimas.

 

 

Resepsi pernikahan Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara (Adrian Putra/bintang.com)

Sementara itu, Nadine Chandrawinata pun menambahkan alasan lain yang membuatnya dan sang suami (Dimas Anggara) memilih Bhutan sebagai lokasi menikah. Selain tempatnya yang indah, Bhutan dianggap wanita 34 tahun menyediakan kesakralan tersendiri lantaran jauh dari hiruk pikuk keramaian.

 

2 dari 2 halaman

Sakral

Resepsi pernikahan Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara (Adrian Putra/bintang.com)

Jujur diakui Nadine dan Dimas, bukan hanya Bhutan tempat yang indah. Namun negeri yang berada di pegunungan Himalaya itu dipilih karena indah dan banyak tempat yang terbuka dan intimate. Soalnya keduanya menginginkan kesakralan pada momen spesial itu.

"Sebenernya banyak tempat indah sih di bumi ini ya, dan memang benar kita mencari tempat yang terbuka, yang lebih kita kejar adalah pada saat ada acara yang intimate yang sakral, kita kurang nyaman dengan handphone di depan yang suka foto-fotoin. Jadi kita berfikir bagaimana caranya pada saat acara sakral ini, kita juga tidak terkecoh dengan yang pada megang handphone dan kita fokus dengan acara ini. Kesakralan itu yang kita angkat," pungkas Nadine Chandrawinata.