Gerhana Bulan Total Terjadi pada 28 Juli 2018

Gadis Abdul diperbarui 26 Jul 2018, 15:04 WIB

Fimela.com, Jakarta Pada Sabtu, 28 Juli 2018 nanti masyarakat di seluruh Indonesia dapat menyaksikan gerhana bulan total yang disebut dengan nama “Micro Blood Moon”. Lalu apa yang membedakan gerhana bulan total 28 Juli dengan gerhana bulan pada 31 Januari lalu? Kali ini gerhana bulan akan berlangsung lebih lama, bahkan terlama di abad 21.

"Terlama Abad ini! Puncak Gerhana Bulan Total akan terjadi selama 103 menit dan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia pada tgl 28 juli 2018. BMKG akan melaksanakan pengamatan di berbagai titik di Indonesia dan menyiarkannya secara live," tulis BMKG di akun Twitter @infoBMKG, Rabu (25/7/2018).

Gerhana bulan 28 Juli akan berlangsung selama 3 jam 55 menit dengan gerhana bulan total selama 1 jam 43 menit ini. Nggak hanya lebih lama, ada beberapa keistimewaan lainnya yang juga terjadi pada saat gerhana bulan total 28 Juli nanti. Salah satunya adalah adanya hujan meteor.

Ilustrasi gerhana bulan total Juli 2018. (Foto: Bintang.com/Bambang E.Ros)

Hujan meteor Southern Delta Aquardis (SDA) akan terlihat sekitar tanggal 26 Juli sampai 2 Agustus 2018. Barangkali kamu bisa beruntung melihat gerhana bulan yang dihiasi dengan hujan meteor. Supaya bisa menyaksikan gerhana bulan dengan sempurna nggak ada salahnya untuk meluangkan waktu ke luar kota dan memilih tempat yang jauh dari cahaya lampu kota.

Di Indonesia gerhana bulan total 28 Juli 2018 akan terjadi pukul 00.15 WIB. Gerhana mulai terlihat pada pukul 01.24 WIB, yaitu pada saat bayangan inti mulai bersentuhan dengan cakram bulan. Puncak gerhana sendiri baru terjadi pada pukul 03.22 WIB dengan durasi total selama 1 jam 43 menit.

Selain di Indonesia gerhana bulan total 28 Juli nanti juga dapat dilihat dari beberapa negara lainnya. Dilansir dari Time, ada beberapa spot terbaik di seluruh dunia untuk melihat gerhana bulan total, yakni Afrika Tengah dan Timur, Eropa Timur, Timur Tengah, Asia Tengah dan Tenggara, serta Australia Barat.

2 dari 3 halaman

Lima Gerhana di Tahun 2018

Ilustrasi gerhana bulan total Juli 2018. (Foto: Bintang.com/Bambang E.Ros)

Dilansir dari laman situs BMKG.go.id, Kamis (26/7/2018), pada tahun 2018 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yakni: 1. Gerhana Bulan Total (GBT) 31 Januari 2018 yang bisa diamati dari Indonesia, 2. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 15 Februari 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, 3. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 13 Juli 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Lalu 4. Gerhana Bulan Total (GBT) yang terjadi pada 28 Juli 2018 dan bisa diamati dari Indonesia, dan yang ke 5. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) pada 11 Agustus 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Namun tidak semua gerhana tersebut dapat terlihat di Indonesia. Gerhana matahari sebagian yang terjadi pada Agustus nanti hanya bisa diamati di Kanada bagian utara, Eropa bagian utara, dan Asia bagian utara.

3 dari 3 halaman

Gerhana Bulan Juli 2018 Aman Dilihat dengan Mata Telanjang

Ilustrasi gerhana bulan total Juli 2018. (Foto: Bintang.com/Bambang E.Ros)

Buat kamu yang bingung apakah gerhana bulan total pada 28 Juli mendatang harus dilihat dengan menggunakan alat khusus atau tidak, maka bersyukurlah karena gerhana bulan pekan nanti dapat dilihat dengan mata telanjang.

"Gerhana bulan dapat langsung diamati dengan mata telanjang, namun menggunakan teleskop atau kamera tertentu akan lebih baik," Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyaoajie Prayoedhi, seperti dilansir dari Antara, Kamis (26/7/2018).

Jadi, sudah tahu ingin melihat di mana gerhana bulan total yang akan terjadi pada 28 Juli nanti? Pilihlah tempat terbaik, kamu akan bisa menikmati keindahan gerhana bulan jika memilih tempat yang jauh dari cahaya gedung atau pun rumah-rumah. Selain itu, pilihlah tempat yang bebas dari polusi udara.