Sejumlah merek fashion banting setir kurangi limbah plastik dalam produknya

Vinsensia Dianawanti diperbarui 01 Nov 2018, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tingkat pencemaran lingkungan akibat plastik kian meningkat. Berdasarkan data dari UNEP atau United Nations Environment Programme memperkirakan jika tingkat pencermaan oleh plastik ini terus berlanjut, lautan akan lebih memiliki lebih banyak plastik daripada ikan pada 2050.

Semakin meningkatnya bahaya akan plastik bagi lingkungan membuat sejumlah perusahaan fashion banting setir dalam operasional mereka. Beberapa merek fashion dan kecantikan menggunakan produk berkelanjutan dalam produksinya.

Sebelumnya, Everlane berencana bahwa pihaknya ingin menghilangkan semua plastik baru dalam produknya pada 2021. Hingga akhirnya Everlane membuat koleksi yang terbuat dari botol plastik daur ulang.

Sekarang, lebih dari 250 merek dari berbagai industri juga berkomitmn untuk mengatasi krisis plastik. Mereka pun menandatangani Komitmen Baru Global Plastik Ekonomi.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Komitmen untuk mengurangi limbah plastik

Everlane menggunakan plastik dan botol bekas untuk memproduksi koleksi terbarunya (Foto: instagram/everlane)

Dirilis oleh Ellen MacArthur Foundation, komitmen ini bertujuan untuk meminimalisir polusi plastik. Dari industri fashion dan kecantikan, merek seperti Burberry, L'Oreal, Stella McCartney, dan H&M, Inditex, dan Unilever sepakat untuk ikut dalam komitmen tersebut.

"Sampah dan polusi plastik menjadi tantangan lingkungan global yang besar. Tidak ada merek yang dapat mengatasi tantangan di seluruh industri ini sendiri. Kita harus bertindak sebagai satu suara dan Komitmen Baru Global Plastik menjadi langkah besar dalam arah yang benar, karena akan menyelaraskan bisnis dan pemerintah," ujar Cecilia Brannsten, Manajer Pelestarian Lingkungan H&M.

Komitmen krisis plastik ini dibuat menjadi tiga poin utama. Yakni menghilangkan kemasan plastik dan beralih kepada kemasan yang bisa digunakan kembali, berinovasi menggunakan kemasan plastik yang 100 persen mudah didaur ulang atau dibuat kompos pada 2025, dan sirkulasi plastik yang dihasilkan bisa dibuat menjadi kemasan atau produk baru.

Setiap perusahaan yang terlibat dalam komitmen inipun wajib melaporkan kemajuan dari pengurangan konsumsi plastik setiap tahun. Ini juga menjadi saatnya bagi kita untuk mengurangi sampah plastik atau melakukan diet plastik. Terutama ketika hendak berbelanja produk fashion dan kecantikan.