Jangan Samakan Diet dengan Kebahagiaan

Annissa Wulan diperbarui 12 Nov 2018, 06:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Semua orang pernah berada dalam satu titik, menyamakan diet dengan kebahagiaan, benar? Sayangnya hal ini pernah dibantah oleh ilmu pengetahuan.

Menurut sebuah studi terbaru yang dipublikasikan melalui Plos One, tingkat depresi justru bisa naik setelah seseorang melakukan diet dan mengalami penurunan berat badan. Dilansir dari self.com, Senin (12/11/2018), penelitian tersebut melibatkan 1.979 orang dewasa yang memiliki kelebihan berat badan dan obesitas di Inggris.

Orang-orang yang berhasil kehilangan 5% atau lebih dari berat badan awalnya karena diet memang menunjukkan perubahan signifikan dalam tanda-tanda kesehatan fisik selama empat tahun, namun juga lebih mungkin mengalami perasaan depresi. Mengapa?

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Mengapa diet seringkali membuat seseorang depresi?

Ilustrasi diet. Sumber foto: unsplash.com/Jamie Matociños.

Menjaga berat badan membutuhkan banyak pengendalian diri dan kurangnya kemauan yang keras dapat membuat depresi dan ketidakbahagiaan. Jadi, diet tidak bisa disamakan dengan kebahagiaan.

Jika kelebihan berat badan membuat tidak bahgia, maka mulailah berolahraga dan mengatur pola makan yang lebih baik. Sedang melakukan diet?