Di Jepang, Anak Kecanduan Internet Harus Direhabilitasi

Fimela diperbarui 06 Sep 2013, 08:30 WIB

Wabah internet dan smartphone terjadi di seluruh dunia, menjangkiti orang dewasa dan anak-anak. Tidak hanya di Indonesia, anak-anak di Jepang banyak yang tidak bisa lepas dari internet dan smartphone. Lebih dari setengah juta anak-anak di Jepang mengalami kecanduan internet, dan mereka harus 'direhabilitasi'.

Keputusan ini dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Jepang, mereka mengeluarkan dana untuk membantu anak-anak agar bisa lepas dari dunia maya dan kembali berinteraksi di dunia nyata, dilansir oleh nydailynews.com. Pemerintah khawatir anak-anak usia 12 hingga 18 tahun mengalami kecanduan internet, sehingga membatasi perkembangan mereka.

Rehabilitasi Dengan Puasa Internet

Anak-anak dan remaja Jepang harus melakukan rehabilitasi dengan cara puasa internet. Mereka akan dikirim ke camp atau tempat yang tidak memiliki fasilitas internet sama sekali. Rehabilitasi ini bukan tanpa alasan, anak dan remaja yang terlalu lama bergaul dengan internet lebih mungkin mengalami depresi, obesitas, gangguan peredaran darah dan tumbuh kembang mereka.

"Kami ingin mereka keluar dari dunia maya dan mendorong mereka untuk melakukan komunikasi langsung dengan anak lain dan orang dewasa," ujar Akifumi Sekine, juru bicara kementerian.

Sejauh ini belum diketahui hasil dari anak-anak dan remaja Jepang yang menjalani rehabilitasi. Apakah cara ini sebaiknya juga dilakukan di Indonesia, ladies? [initial]

BACA JUGA:

6 Mainan Anak Paling Aneh dan Seram di Dunia

4 Diet Paling Menyeramkan dan Berbahaya di Dunia

Kasus Aneh Manusia Terbakar Sendiri, Benarkah Karena Kutukan?

5 Tanda Anda Pacaran Dengan Pria Yang Salah

Diet OCD: Seminggu Turun 4 kg, Tetap Bisa Makan Enak

(vem/yel)