Jenis-Jenis Teh Yang Sehat Menurut Peneliti Serta Manfaatnya

Fimela diperbarui 15 Jan 2014, 12:35 WIB

Dari teh hijau hingga teh kembang sepatu, minuman yang kaya akan flavonoid ini memang minuman sehat yang bikin banyak orang menggantungkan diri pada manfaatnya.

Selama ribuan tahun, teh dikenal di dunia bagian timur sebagai kunci kesehatan yang baik, kebahagiaan serta kebijaksanaan. Para ilmuwan dari baratpun kemudian penasaran dan melakukan penelitian. Hasilnya, mereka memang menemukan banyak manfaat kesehatan dari berbagai jenis teh ini.

Studi menemukan fakta bahwa beberapa teh dapat membantu menyembuhkan dan mencegah penyakit kanker, jantung, diabetes, menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol serta meningkatkan kewaspadaan. Teh secara alami juga memiliki sifat antimikroba sehingga cocok dikonsumsi untuk mencegah flu.

Katherine Tallmadge, MA, RD, LD, seorang juru bicara American Dietetic Association mengatakan seperti dikutip dari WebMD, bahwa teh adalah alternatif yang terbaik untuk menggantikan kopi. Kandungan kafein dalam teh lebih sedikit ketimbang kopi, dan flavonoidnya baik untuk jantung serta mencegah kanker.

Jenis-jenis teh apa saja sih yang sehat dan direkomendasikan oleh para peneliti?

(vem/bee)
What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Green Tea

Courtesy zibbleinc

Teh hijau ini dibuat dengan cara dikukus daunnya. Memiliki konsentrasi EGCG yang tinggi.

Antioksidan di dalam teh hijau ini dapat mengganggu pertumbuhan kanker pada kandung kemih, kanker payudara, kanker pankreas, kanker paru-paru, kanker kolorektal, mencegah penyumbatan pembuluh darah, membakar lemak, melawan stres oksidatif pada otak, mengurangi resiko gangguan syaraf seperti Alzheimer dan Parkinson, mengurangi resiko stroke serta meningkatkan kadar kolesterol.

3 dari 6 halaman

Black Tea

Black tea atau teh hitam ini dibuat dengan cara melakukan fermentasi pada daunnya. Teh hitam memiliki kandungan kafein tertinggi, memiliki rasa dan aroma yang paling berat untuk jenis teh.

Penelitian menunjukkan bahwa teh hitam dapat melindungi paru-paru dari kerusakan yang disebabkan oleh paparan asap rokok. Sehingga disimpulkan pula bahwa teh hitam dapat membantu mengurangi resiko stroke.

4 dari 6 halaman

White Tea

Courtesy Fitsational

Teh putih adalah teh yang belum diawetkan atau belum teroksidasi. Teh putih biasanya mengandung bunga dan daun teh yang masih muda. Kandungan kafeinnya jauh lebih kecil ketimbang daun atau bunga yang sudah tua. Bahkan kandungan kafeinnya jauh lebih rendah ketimbang teh hijau.

Disebutkan dalam sebuah studi bahwa teh putih memiliki sifat antikanker yang paling ampuh dibandingkan dengan teh yang diproses.

5 dari 6 halaman

Oolong Tea

Courtesy Tearroir

Teh jenis ini warnanya tidak hitam dan tidak hijau, namun merupakan perpaduan keduanya. Teh oolong yang diseduh dengan baik akan memiliki rasa pahit saat diminum, namun ia meninggalkan rasa manis setelah diminum.

Umumnya, teh jenis ini disajikan di restoran-restoran Chinese food dan dihidangkan bersama dim sum atau chinese food lainnya. Teh oolong dihasilkan di provinsi Fujian.

Efek kesehatannya dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan biasanya dipasarkan sebagai suplemen untuk menurunkan berat badan.

6 dari 6 halaman

Pu-erh Tea

Courtesy rivertea

Adalah jenis teh yang terbuat dari daun yang difermentasi. Daun teh ini biasanya diambil jenis yang sudah tua, seringkali dianggap sebagai teh hitam dan biasanya dipakai juga sebagai bahan membuat kue.

Studi menunjukkan, mengonsumsi pu-erh tea dapat menurunkan berat badan dan kolesterol jahat berkurang.