Flek Atau Pendarahan Saat Hamil, Bahaya Nggak?

Fimela diperbarui 10 Okt 2014, 09:00 WIB

Flek pada Miss V sering terjadi pada trimester pertama kehamilan. Pada fase ini, flek biasanya tidak menjadi masalah yang serius. Namun, bila terjadi pada trimester kedua dan ketiga, flek bisa menjadi tanda komplikasi kehamilan.

Begitu juga dengan berhubungan intim saat hamil bisa menyebabkan flek karena daerah serviks pada wanita yang sedang hamil lebih banyak menerima aliran darah, dilansir dari MeetDoctor.com. Inilah yang dinamakan ektopie atau kondisi di mana selaput lendir rahim tumbuh berlebihan sampai leher rahim. Hal ini mengakibatkan sentuhan atau gesekan akan menimbulkan flek darah setelah berhubungan intim. Namun, kondisi tersebut normal dan tidak menimbulkan terjadinya keguguran.

Berikut beberapa kemungkinan yang akan terjadi bila wanita hamil mengalami flek:

  • Keguguran. Keguguran dapat dikenali dengan terjadinya flek pada awal kehamilan. Biasanya Anda akan mengalami kram atau nyeri perut atau panggul.
  • Kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim. Tanda-tanda kehamilan ektopik antara lain kram dan nyeri yang terjadi di perut bagian bawah, rendahnya tingkat hCG, dan perdarahan pada vagina. Jika Anda mengalami kondisi ini sebaiknya Anda segera memeriksakan diri Anda jika terjadi flek selama kehamilan. Hal itu dikarenakan kehamilan ektopik dapat mematikan.
  • Masalah pada plasenta. Flek bisa terjadi pada trimester kedua atau ketiga jika terjadi masalah pada plasenta. Anda juga perlu mewaspadai jika flek atau darah keluar sebab bisa saja plasenta terpisah dari dinding rahim.

Nah Ladies, jika Anda mengalami beberapa hal tersebut, segera periksa ke dokter, bidan atau rumah sakit untuk menghentikan pendarahan atau mengetahui penyebab keluarnya flek dari Miss V.

 

 

 

(vem/riz)
What's On Fimela