Efek Buruk Aborsi: Trauma Hingga Gangguan Jiwa

Fimela diperbarui 23 Des 2014, 13:01 WIB

Aborsi merupakan tindakan dengan risiko tinggi bagi janin maupun ibu. Dampak negatif aborsi tidak hanya bagi kesehatan fisik, namun juga berdampak pada kesehatan psikologis seseorang. Perasaan menyesal, gelisah, bersalah, trauma hingga gangguan kejiwaan bisa timbul pada seorang wanita yang melakukan aborsi. Seperti dilansir dari ramahinternational.org, inilah beberapa trauma yang timbul dari aborsi.

    Rasa Bersalah

    Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Paul dan Teri Reisser, wanita yang melakukan aborsi akan dihantui rasa bersalah. Rasa bersalah ini akan terus dirasakannya karena ia merasa telah gagal melindungi anaknya.

    Rasa Cemas

    Sebagian besar wanita yang melakukan aborsi merasa cemas dengan perbuatan yang telah mereka lakukan. Kecemasan tersebut timbul dalam berbagai bentuk reaksi tubuh mulai pusing, jantung berdebar, sakit perut, bahkan sakit kepala berkepanjangan.

    Menghindari Anak atau Wanita Hamil

    Seorang yang baru saja melakukan aborsi bisa merasa takut dengan orang sekitarnya, terlebih kepada anak-anak dan wanita hamil. Untuk menghindari rasa bersalah dan kecemasan dalam dirinya, ia cenderung menghindar dari orang-orang tersebut. Tidak jarang seorang yang melakukan aborsi akan menghindari tempat-tempat khusus untuk bayi maupun wanita hamil.

    Depresi

    Setiap wanita yang melakukan aborsi kebanyakan mengalami sakit hati dan sedih. Tidak jarang wanita yang melakukan aborsi merasa depresi dengan hidupnya. Ia merasa bersalah lebih, putus asa, dan bisa terus menangis di sepanjang harinya. Salah satu kasus yang parah adalah Menyesal Aborsi, Gadis Remaja Justru Membunuh Wanita Hamil.

    Bunuh Diri

    Aborsi menjadikan seseorang merasa bersalah, menyesal, bahkan depresi. Tidak heran jika seorang yang telah melakukan aborsi memiliki pikiran untuk bunuh diri. Bunuh diri disinyalir sebagai pilihan terbaik untuknya sebagai pengganti rasa bersalah dalam dirinya.

    Ketakutan di Tanggal Aborsi

    Wanita yang melakukan aborsi sering kali merasa bersalah bahkan terbiasa mengingat hari dimana ia melakukan hal ini. Dan di saat inilah tidak jarang ia akan merasakan ketakutan serta kecemasan berlebih. Tanggal yang sama dengan saat ia aborsi bisa jadi menjadi tanggal yang sangat mengerikan baginya.

    Ingin Hamil Lagi

    Seorang yang telah melakukan aborsi justru menginginkan hamil lagi dalam waktu yang cepat. Sebagian besar wanita yang melakukan aborsi ingin mengetahui apakah mereka masih bisa memiliki bayi lagi atau tidak. Dan hal inilah yang memicu mereka menginginkan hamil lagi secepat mungkin.

    Kembali Mengalami Aborsi

    Seorang yang pernah melakukan aborsi disinyalir bisa mengalami aborsi lagi nantinya. Kecemasan mengenai kegagalan mendapatkan buah hati dan rasa bersalah karena melakukan aborsi sebelumnya, bisa memicu stamina fisik maupun psikologis seseorang memburuk. Hal inilah yang bisa menimbulkan trauma baru dan bisa memicu seseorang mengalami aborsi lagi.

    Ketakutan Tidak Bisa Hamil Lagi

    Seorang wanita yang pernah melakukan aborsi cenderung dihantui perasaan bahwa ia tidak bisa hamil lagi. Damak negatif dari aborsi membuat tidak sedikit wanita merasa pesimis untuk kembali hamil setelah melakukan aborsi.

    Gangguan Makan

    Tidak sedikit wanita memiliki tubuh yang semakin gemuk atau bahkan semakin kurus pasca aborsi. Hal ini terjadi karena ia makan dengan pola makan yang tidak benar. Ada sebagian wanita merasa sangat sedih dan tidak mau makan. Tetapi, sebagian lagi melampiaskan kesedihannya dengan banyak makan.

    Menghibur Diri Dengan Alkohol dan Narkoba

    Orang-orang yang merasa frustasi karena aborsi cenderung menghibur diri dengan alkohol maupun narkoba. Hal ini tentu tidak baik bagi kesehatan fisik maupun psikologis orang tersebut. Tetapi sebagian besar dari mereka merasa lebih tenang dan memiliki kualitas tidur baik setelah mengkonsumsi alkohol dan narkoba.

Itulah beberapa trauma yang timbul karena aborsi. Agar tidak terjadi trauma lebih atau bahkan gangguan kejiwaan, seorang wanita yang pernah melakukan aborsi disarankan untuk selalu menstabilkan emosinya. Perbanyak kegiatan positif dan ambil hikmah dari segala yang menimpa diri. Usahakan untuk tidak pernah melakukan aborsi demi menjaga kesehatan fisik maupun psikis Anda.

(vem/mim)
What's On Fimela