Gangguan Makan Bisa Membuat Wanita Memilih Bunuh Diri

Fimela diperbarui 08 Jan 2015, 17:17 WIB

Seiring majunya jaman, semakin banyak wanita yang menderita gangguan makan. Gangguan makan merupakan salah satu gangguan psikologis akibat obsesi berlebihan akan bentuk ideal seorang wanita yang sedang tren. Ternyata gangguan makan dapat menyebabkan kematian. Seperti yang dilansir oleh Womensenews.org, menuliskan bahwa kebanyakan orang tidak tahu banyak akibat gangguan makan.

Banyak Orang Tidak Tahu Dampak Gangguan Makan

Pada tema sebuah acara National Eating Disorders Awareness Week, yang merupakan gerakan bersama untuk peduli dengan penderita gangguan makan, tahun lalu ialah “Saya Tidak Tahu”. Seseorang yang menderita gangguan makan sama saja menuju jurang kehancuran hidupnya. Karena gangguan tersebut dapat menyeret keluarganya dalam ambang batas finansial yang mapan atau mengakibatkan kemiskinan. Dan, mereka (para penderita gangguan makan) banyak tidak mendapat penanganan yang tepat.

Penderita Gangguan Makan Memilih Bunuh Diri

Anorexia nervosa, bulimia nervosa dan gangguan makan berlebihan ketika pesta merupakan bagian gangguan makan. Beberapa jenis gangguan makan itu bukanlah pilihan yang tepat untuk dijadikan gaya hidup seseorang. Justru menimbulkan penyakit fisik yang terjadi dalam diri dan keluarga.

Diperkirakan akan ada 20 juta perempuan yang akan mengalami gangguan makan dalam titik jenuh kehidupan mereka. Titik jenuh atau putus asa itu bisa menyebabkan banyak kematian terutama dalam kasus bunuh diri. Anoreksia merupakan gangguan mental paling fatal.

Biaya Penelitian Gangguan Makan Mencapai 432 Milyar Rupiah

Sementara itu, disediakan dana negara untuk penelitian gangguan mental yang menimpa penderita yang jauh lebih sedikit. Sebagai contoh, sekitar 2,2 juta orang penderita Skizofrenia, dan National Institutes of Health menunjukkan kisaran $ 268 juta (setara dengan 3,4 Triliun rupiah) per tahun untuk penelitian itu. Namun, 30 juta orang yang menderita gangguan makan, hanya diberikan $ 34 juta (setara dengan 432 Milyar rupiah) dana penelitian saja.

Sebaiknya, masyarakat memang perlu disadarkan akan bahaya yang disebabkan gangguan makan. Salah satunya dengan cara meningkatkan kegiatan penelitian terkait gangguan makan yang didukung oleh dana yang memadai. Makan adalah kebutuhan dasar manusia, sehingga harus terpenuhi. Jika takut naik berat badan, maka harus pandai mengatur pola makan.

Dan, keluarga memiliki peran penting untuk terus menjaga keutuhan keluarga dari ancaman berbahaya seperti gangguan makan. Anda sepakat, ladies?

(vem/nip)
What's On Fimela