Agar Bisa Temui Penyelamatnya, Penguin Ini Tempuh Jarak 8000 Km

Fimela diperbarui 12 Mar 2016, 11:35 WIB

Ketika ada seseorang yang dengan tulus mau membantu dan menolong kita saat kita kesusahan, secara tidak langsung hal ini akan membuat kita merasa terenyuh sekaligus hutang budi pada orang tersebut. Ya, walaupun orang yang telah menolong kita tak pernah meminta balasan atau apapun, dipastikan kita akan tetap berterima kasih dan sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan beliau. Bagi manusia, hutanG budi merupakan suatu hal yang wajar. Tapi, bagaimana jika hutang budi ini dirasakan oleh seekor hewan?

Dikutip dari laman metro.co.uk, seekor penguin bernama Dindim telah menggetarkan hati sebagian besar orang karena ketulusan dan kasih sayangnya yang besar terhadap seorang nelayan yang pernah menyelamatkan hidupnya 5 tahun silam. Dindim sendiri merupakan seekor penguin yang tinggal di daerah Amerika Selatan karena ia merupakan penguin dari jenis Magelianic, keluarga penguin yang berhabitat di negara tropis Amerika Selatan.



Apa yang membuat Dindim begitu terkenal dan menjadi buah bibir saat ini? Pasalnya, setiap tahunnya Dindim selalu melakukan perjalanan sepanjang 8 ribu km untuk mengunjungi penyelamat hidupnya yakni seorang nelayan bernama Joao Pereira yang tinggal di Rio de Jeneiro, Brasil. Pertemuan Dindim dan Joao berawal di tahun 2011. Saat itu, Joao menemukan Dindim terluka parah dan kehilangan sebagian besar bulu tubuhnya. Kondisi ini diperkirakan karena Dindim baru saja terjebak di dalam air laut yang bercampur dengan tumpahan minyak lalu terdampar di tepi pantai tempat tinggalnya.

Melihat Dindim yang begitu menderita, pria paruh baya itu pun membawa pulang penguin malang tersebut lalu membersihkan tubuhnya dan mengobati luka di tubuhnya. Joao juga merawat dan memberi makan Dindim dengan tulus. Setelah sehat dan kondisinya pulih, Joao akhirnya melepaskan Dindim ke habibat aslinya.

Joao mengatakan, "Aku mengira bahwa saat aku melepasnya, itu adalah pertemuan terakhir kita. Aku tak pernah berpikir bahwa aku bisa bertemu kembali dengannya. Namun, beberapa bulan kemudian ia kembali ke sini. Ia mengunjungiku dan melakukan hal itu setiap tahunnya.



"Aku sudah menganggapnya sebagai anakku sendiri. Mungkin, ia juga menganggapku sebagai ayahnya. Ia selalu ada di dekatku saat ia berkunjung. Ia hanya mau ada di dekatku. Ia meminta makan dariku. Ia juga sangat senang saat aku menyiramnya dengan air. Kalau ada orang lain yang mendekat padanya, ia akan mematok orang tersebut atau mengepakkan siripnya sebagai tanda bahwa ia tidak suka." Tambah Joao.



Dikatakan, nama Dindim adalah nama yang diberikan Joao. Sementara itu, saat terluka Dindim dirawat dan tinggal bersama Joao selama 8 bulan sebelum akhirnya dilepas. Meski telah dilepas dan kembali ke habitat aslinya, rupanya Dindim masih ingat betul dengan pertolongan yang diberikan Joao padanya. Setiap tahunya, Dindim juga melakukan perjalanan sepanjang 8 ribu km hanya untuk bertemu dengan sang penyelamat hidupnya.

 Wah, kisah yang begitu mengesankan ya Ladies? Baik-baik selalu Dindim, baik-baik selalu juga Joao. Semoga kalian berdua panjang umur dan bisa bertemu kembali di tahun-tahun selanjutnya.

(vem/mim)
What's On Fimela