Saat Kau Memintaku Kembali, Kita Akan Bersama.. Tapi Mungkinkah?

Fimela diperbarui 11 Feb 2017, 08:05 WIB

Surat cinta ini adalah salah satu surat yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Surat Cinta Vemale.com.

***

Selamat tengah malam,

Kamu, seseorang di sana yang sedang bersuka ria dengan keadaan hatimu saat ini. Aku sungguh bahagia melihat dirimu yang sekarang, teramat bahagia. Tidak lupa kuucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas keadaan dirimu saat ini.

Tidak terasa sudah beberapa tahun kita tak lagi berdua, tetapi syukur sudah beberapa tahun kita masih terus bersama-sama dalam satu lingkaran persahabatan. Aku mendengar tawamu begitu lepas saat kita sedang duduk santai bersama kawan-kawan di pelataran rumah sahabat kita, hanya ditemani 1 gelas kosong, 1 botol air mineral dan hembusan angin malam. Suasana malam itu cukup membuat kami pusing, gelisah, begitulah, sama seperti malam-malam lainnya. Membicarakan masa depan yang sama sekali belum kami ketahui.

Aku mendengar di setiap obrolan malam bersama kawan-kawan bahwa dirimu telah menemukan sosok yang baru, sosok yang mungkin dapat menggantikan diriku kelak di hatimu. Sosok yang lebih baik, lebih sayang dan lebih hebat ketimbang diriku, tentunya yang terpenting sosok yang lebih menghargai dirimu, yang membuat dirimu lebih berarti. Alangkah bahagianya diriku mendengar kabar itu, begitu sangat terkesima dan menggebu-gebu diriku untuk membahasnya. Ku dengar baik-baik setiap obrolan tengah malam itu, mencoba untuk mengimajinasikan sosok wanita pujaanmu. Berdasarkan kata-kata yang terlontar dari kawan-kawan, wanita itu cantik, pintar, mudah bergaul dan sangat menyenangkan, tapi hanya satu yang membuatku sedih, yakni sosok itu telah memiliki kekasih, namun ada lagi yang membuatku kembali bahagia, yaitu kenyataan bahwa kekasihnya sudah tidak lagi mencintainya. Semua informasi itu kudapatkan dari obrolan tengah malam bersama kamu dan kawan-kawan kita.

 

Hari demi hari selalu cerita tentang kamu yang dibahas dalam obrolan tengah malam, tapi tenang, aku tidak bosan mendengarkannya, justru aku semakin penasaran mengenai perkembangannya. Apakah kalian semakin dekat? Semakin dekat? Semakin dekat? Doaku yang terbaik ialah semoga dirimu selalu diberikan kebahagiaan. Tapi mengapa serasa ada sesuatu yang salah ketika kamu dan kawan-kawan mulai membahas dirinya? Semacam ada sesuatu yang aneh, semacam ada sesuatu yang mengganjal, semacam ada suatu rasa nyeri yang menusuk pikiran melalui perasaan ini. Aku selalu meyakinkan diriku untuk bahagia atas keadaan ini, bahagia mengetahui bahwa kamu akan segera menemukan penggantiku, bahagia karena mengetahui kamu akan mendapatkan kebahagiaan juga, kebahagiaan yang seharusnya telah kamu dapatkan sejak dulu. Tuhan… aku selalu meyakinkan itu, tapi mengapa hati nampak selalu menampiknya dengan selalu merasa sedikit ada yang menusuk di hati ini, hingga harus kuakui bahwa ada sesuatu dibalik kebagaiaanku atas keadaanmu saat ini.

Aku teringat masa-masa itu. Masa-masa dimana aku melakukan kesalahan, masa-masa dimana aku membuatmu hancur, masa-masa dimana aku menyiksa dirimu perlahan. Aku benci untuk mengingat betapa kejinya diriku. Sekarang aku terdiam, tidak tahu harus berbuat apa, apakah aku pantas untuk cemburu? Kurasa tidak, sangat tidak pantas. Setalah kita berpisah, sudah dua kali diriku berganti pasangan, sementara dirimu? Sama sekali belum. Tapi betapa egoisnya diriku apabila kecemburuanku ini muncul ketika kamu mulai menemukan sosok pengganti diriku. Betapa jahatnya aku, sungguh tidak pantas untuk dilakukan. Sebagai mantan kekasih yang baik, haruslah aku turut berbahagia bahkan membantu dirimu untuk meraih sosok itu, walau ada sedikit rasa nyeri, namun akan kusembunyikan sampai waktunya tiba nanti.

Hei, kamu! Kamu harus tahu bahwa kadang diriku lelah untuk mencari sosok yang mencintaiku layaknya kamu mencintai diriku. Aku terheran-heran dengan diriku ini mengapa aku melukai hatimu yang begitu tulus mencintaiku, begitu sempurna untukku. Apa sebenarnya yang kucari dalam dunia ini? tapi yang perlu kau tahu bahwa, aku tidak ingin melakukan kesalahan tuk kedua kalinya terhadap dirimu. Kamu seseorang yang tidak pantas untuk dipermainkan siapapun, termasuk diriku. Sementara lihat aku! Aku wanita jahat yang masih ingin bermain-main dengan cinta. Aku ingin bersama siapapun hanya untuk sekedar mengisi kesepianku, tapi pengecualian untukmu. Aku tidak ingin merebutmu kembali saat ini. Kubiarkan dirimu puas menjajal cinta siapapun, begitupun dengan diriku, aku akan berlabuh dari satu hati ke hati lainnya, mempelajari setiap makna kata cinta yang terlontar dari laki-laki. Satu yang perlu kau tahu bahwa, aku masih mencintaimu dan apabila kita kembali bersama, itu berarti kau mutlak menjadi pendampingku. Selamanya..

Pertanyaannya?

Apakah mungkin?

 

Rabu, 1:46 dini hari

 

SarahaSia

(vem/yel)
What's On Fimela