Pasangan Selingkuh Ini Menanggung Malu Juga Derita, Alasannya...

Fimela diperbarui 05 Apr 2017, 13:08 WIB

Beberapa hari yang lalu, tepatnya di Kenya sepasang pasangan selingkuh harus menanggung derita dan juga malu di hadapan publik. Pasangan ini merupakan wanita dan pria yang telah sama-sama berkeluarga. Meski telah berkeluarga dan memiliki pasangan masing-masing, keduanya tetap menjalin tali asmara perselingkuhan.

Sayang, perselingkuhan tersebut membuat keduanya harus menanggung derita dan malu yang teramat besar. Dikutip dari laman metro.co.uk, keduanya harus dilarikan ke rumah sakit dan diarak di jalan raya oleh masyarakat setelah alat kelamin keduanya saling menempel satu sama lain dan tak bisa dilepas.

Dari beberapa laporan yang ada, hubungan intim yang dilakukan pasangan tanpa identitas ini dilakukan di salah satu hotel bernama Explor-Inn di Kenya. Entah karena apa, saat melakukan hubungan intim alat kelamin keduanya tak bisa dilepas satu sama lain. Mereka pun berteriak meminta tolong dari dalam kamar hotel.



Beberapa orang yang mendengar teriakan mereka pun akhirnya menolong dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Banyak anggapan yang menyebutkan bahwa menyatunya alat kelamin pasangan dipengaruhi oleh ilmu mistis atau ramuan ajaib bernama 'Magun'. Bisa jadi, magun tersebut dibuat oleh suami wanita yang menginginkan istrinya mendapat pelajaran karena telah berselingkuh di belakangnya.

Dalam sebuah video yang beredar, pasangan selingkuh ini terlihat saling menempel satu sama lain. Si pria berteriak histeris karena merasakan sakit pada alat kelaminnya. Sedangkan si wanita menutupi wajahnya dengan selimut dan terdengar sedang menangis. Mengenai video dan foto dari pasangan selingkuh ini, Vemale minta maaf karena kami terpaksa tidak menampilkannya. Kami menganggap itu kurang sopan.

Apa yang terjadi pada keduanya dianggap sebagai karma oleh beberapa netizen. Ini merupakan insiden yang sangat jarang terjadi. Di dunia medis, insiden ini memang bisa saja terjadi. Hanya saja kemungkinannya sangat kecil. Banyak yang mengatakan bahwa insiden ini sebagai bentuk karma dari perselingkuhan.

(vem/mim)