Jadi Korban Kekerasan, Christian Aguilera Tuangkan Kisahnya dalam Sebuah Lagu

Vinsensia Dianawanti diperbarui 09 Des 2018, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tindakan kekerasan bisa menimpa siapa saja. Tak terkecuali penyanyi ternama Christina Aguilera. Ia memiliki masa kecil yang cukup pahit dari sang ayah, yang justru kini membuatnya sukses.

Christina Aguilera menjadi korban kekerasan orang tuanya saat beranjak remaja. Bahkan melihat sang ayah menyakiti ibunya adalah pemandangan yang biasa bagi Christina Aguilera.

Tak ingin menjadi depresi dan hilang arah, Christina Aguilera melampiskan rasa traumanya di dunia musik. Ia membuat sebuah lagu yang menggambarkan perasaannya soal kekerasan yang ia alami.

"Aku menjadi saksi begitu banyak hal-hal yang tidak menyenangkan. Banyak kekerasan dan pertengkaran, serta hal yang menyakitkan," kata Christina yang dilansir Contactmusic pada Sabtu (8/12/2018).

Rasa sedih yang ada di rumah membawa Christina kini sukses menjadi pemusik. Bahkan menjadikan rasa sedihnya sebagai inspirasi. Ibunda Christina menuturkan bahwa Christina pernah dipukul oleh ayahnya hingga berdarah ketika masih berumur empat tahun.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Jadi aktivitas anti kekerasan dalam rumah tangga

Christina Aguilera. (Jerod Harris / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Perlakuan kasar sang ayah hanya karena sang ayah ingin tidur siang dan Christina terlalu ribut sehingga menganggu tidurnya. Beberapa tahun berikutnya, sang ayah meminta maaf kepada Christina namun Christina enggan menemui ayahnya lagi.

Peristiwa kekerasan yang dialami dirinya dan sang ibu membuat Christina tergerak untuk mendukung pencegahan KDRT. Sebagai bentuk dukungan, ia pun kerap terlibat dalam kampanye anti KDRT yang digelar oleh sejumlah organisasi. Seperti HopeLine yang merupakan organisasi untuk memberikan bantuan kepada korban KDRT.