Apakah Penderita Hepatitis B dan Dengan 11 Kondisi Ini Boleh Donor Darah?

Fimela diperbarui 27 Jul 2018, 10:43 WIB

Ladies dan Mom, bagi sebagian pasien, donor darah adalah hal yang sangat menyelamatkan hidupnya. Sementara bagi sang pendonor, kegiatan donor darah juga bermanfaat bagi tubuh, seperti misalnya meningkatkan produksi sel darah merah, menjaga kesehatan jantung dan menstabilkan kadar zat besi.

Meski punya manfaat yang baik bagi pendonor, tetapi tak semua orang diperbolehkan melakukan donor darah lho. Khususnya mereka yang menderita hepatitis B. Seperti yang diungkapkan oleh Irsan Hasan, ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. "Untuk penderita hepatitis B, tidak boleh donor darah. Sebelum donor darah, darah harus dicek dulu. Sehat atau tidak. Ketika calon pendonor terdeteksi darahnya mengandung virus hepatitis B, ya tidak boleh donor," ujar Irsan seperti yang dimuat dalam liputan6.com (26/7).

Pendonor yang diketahui mengidap hepatitis A akan diberikan surat keterangan oleh PMI yang nantinya diminta untuk melakukan pemeriksaan lengkap ke rumah sakit.

Dilansir dari hellosehat.com, selain penderita hepatitis B, orang-orang dengan kondisi ini juga tidak dianjurkan mendonorkan darahnya:

  1. Memiliki tekanan darah tinggi
  2. Mengalami flu dan batuk
  3. Baru saja ditindik di tubuh di bagian lidah, hidung, pusar dan bagian tubuh lain yang baru dipasangkan dalam waktu 12 bulan sebelumnya.
  4. Mengalami diabetes dengan kadar gula darah tinggi
  5. Mengalami infeksi dan minum antibiotik
  6. Mengalami gangguan fungsi jantung
  7. Menderita penyakit menular seksual
  8. Sedang hamil
  9. Berat badan kurang dari 50 kg
  10. Positif HIV
  11. Pernah menggunakan narkoba dan obat-obatan terlarang

Jika mendapati salah satu kondisi di atas pada dirimu, tak perlu memaksakan diri untuk donor darah agar tidak membahayakan orang lain juga. Semoga informasi kesehatan ini berguna bagimu ya, Ladies dan Mom.

(vem/wnd)