Tips Anti Bangkrut dengan Mengurangi Latte Factor yang Menguras Dompet

Fimela diperbarui 07 Apr 2018, 09:35 WIB

Gaji yang tinggi bukan jaminan akan memiliki tabungan besar dan asset yang melimpah. Banyak kasus menunjukkan bahwa gaji yang melimpah namun tidak memiliki asset sama sekali. Well, hal ini bisa terjadi karena tidak dapat mengolah keuangan dengan baik. Gaji hanya numpang lewat, di akhir bulan gajinya selalu habis bahkan kurang sehingga mengandalkan credit card untuk biaya hidup.

Lalu, apa sih yang menjadi penyebab fenomena ini? Menurut situs Indianapolis Record, anggaran yang realistis biasanya didasarkan pada pendapatan dan pengeluaran kamu secara aktual. Sebaiknya selalu pertimbangkan semua sumber pendapatan saat menentukan penghasilan bulanan yang didapat dan bukan hanya tergantung pada gaji.

Latte Factor yang Membahayakan

Para pekerja yang bergaji tinggi namun tidak dapat mengolah keuangan dan selalu mengalami 'kebocoran' menurut penasehat keuangan disebut dengan latte factor. Istilah ini dicetuskan David Bach, seorang motivator dan pengusaha yang juga menulis buku bertajuk Finish Rich. Bach menyebut, latte factor merujuk pada kebiasaan orang menghabiskan sebagian besar penghasilannya untuk hal-hal kecil yang dilakukan setiap hari.

Istilah latte dipilih merujuk pada kebiasaan kaum urban minum kopi setiap hari. Tapi, sebenarnya kebiasaan ini tak hanya pada kopi saja tapi juga rokok, jajan, dan banyak hal lainnya. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa pengeluaran-pengeluaran kecil ini tidak memberikan banyak manfaat besar dalam kehidupannya, bahkan bisa mengancam kondisi keuangannya.

Pengeluaran yang sering dilakukan dan setiap hari, meski nilainya kecil, jika dijumlahkan dalam seminggu, sebulan, bahkan setahun, ternyata nilainya fantastis. Jika pengeluaran ini dikurangi dan hasilnya ditabung dan dinvestasikan, maka akan menjadi sumber pendapatan yang sangat besar dan bisa menstabilkan keuanganmu.

Dengan istilah latte factor ini, Bach coba mengingatkan kita tentang bahaya pengeluaran kecil tapi sering kita lakukan. Mungkin saat mengeluarkan uang Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu tidak terasa besar. Tapi, jika dijumlahkan angka ini akan menjadi sangat besar dan sangat berpengaruh pada kondisi keuangan seseorang di masa depan.

Mungkinkah Latte Factor Dihentikan

Masih dari liputan6.com hal pertama yang perlu kamu lakukan untuk menghidnari latte factor adalah mulai untuk mengidentifikasi apa saja pengeluaran kamu. Coba teliti pengeluaran yang terlihat sedikit namun jika dilakukan berulang dapat menyebabkan kebangkrutan. Kurangi kebiasaan ngopi di luar, jajan di mall, makan di restoran, belanja online, dan paket internet.

Mengurangi latte factor memang tidak akan membuat kamu kaya mendadak, namun akan membantu kamu mewujudkan mimpi kamu di masa depan. Jadi sudahkah kamu siap memerdekakan keuanganmu di masa depan?

(vem/apl)