Soal Urusan Mencari Pasangan, Nggak Masalah kan Terlalu Pemilih?

Fimela diperbarui 21 Apr 2018, 18:45 WIB

Hidup memang tentang pilihan. Setiap wanita pun berhak menentukan dan mengambil pilihannya sendiri dalam hidup. Seperti cerita sahabat Vemale yang disertakan dalam Lomba Menulis April 2018 My Life My Choice ini. Meski kadang membuat sebuah pilihan itu tak mudah, hidup justru bisa terasa lebih bermakna karenanya.

***

Tulisan ini bukan tentang mengeluh karena belum juga bertemu dengan dia. Mungkin saja mengulang cerita pendahulu yang sudah berhasil mengerti makna menunggu.

Yes, yes, this is about soulmate. About life time partner. About forever roommate.

Aku sering banget dikasih wejangan supaya jangan jadi wanita yang terlalu pemilih. Sebenarnya aku agak bingung sih dengan arti kata MEMILIH itu. Apalagi kalau udah ditambah kata seru JANGAN. Mungkin ada yang bisa bantu aku untuk menjelaskannya? Hahaha.


For example, I have a close friend. This man and I think (know actually) he loves me. He treated me like I'm his everything and everything is me. Idealnya, dengan teori jangan suka milih-milih itu, aku harusnya memilih dia dong ya. Tapi kami berbeda dan perbedaan itu sangat fundamental. Lalu dengan perbedaan itu teori jangan suka milih-milih jadi nggak berlaku. Such a funny thing, haha!

Lagi. Pada suatu hari aku dikenalkan dengan seseorang yang berhati baik, sangat sopan, dan mencintai keluarga. I tried to know him better and to understand his rhythm. I tried very hard loh tapi gak nyambung. Sampai aku berantem dengan orangtuaku dengan alasan aku orangnya terlalu pemilih. Tahu kan arti feeling uncomfortable dan nggak ketemu 'klik'-nya? Terus aku kudu piye?

Kata orang (sebut saja mama), aku tuh masih terlalu idealis. Nggak bisa kita ketemu sama cowok yang sesuai dengan kemauan kita atau yang bener-bener pas sama kemauan kita. Padahal aku nggak gitu juga, aku sama siapa aja mau kok yang penting bisa 'klik'. Hehe. Siapapun dia, aku selalu beriman pasti Sang Pencipta akan memberikan yang terbaik dan sesuai dengan jiwaku. Selalu.



Like what I've said in my instagram, I just want to be with someone who loves to run with me, wants to ride the cycle around the town, likes to make a tent at hill or beach, lovse to make a little dancing, and another exciting everything everyday. Lalu kata mama, "Memangnya kamu pikir nikah itu cuma buat main-main?" Kadang-kadang kata mama membuatku berpikir apakah pernikahan seseram itu sehingga kita nggak bisa main? Hehe. Pada dasarnya aku memilih untuk menjalani hidupku dengan penuh sukacita. Itu kenapa kalau menikah pun harus penuh dengan sukacita.

Oke. Kita doakan saja ya semoga wanita yang penuh semangat, mimpi, dan gairah ini bisa menemukan pasangan hidup yang ditentukan Sang Pencipta. Dengan kriteria apapun yang penting bisa klik. Amin.






(vem/nda)
What's On Fimela