Ladies, akhir-akhir ini perilaku seks bebas semakin marak dilakukan oleh remaja maupun orang dewasa. Padahal, penyakit menular seksual sedang mengincar mereka.
Dan salah satunya adalah chlamydia. Penyakit ini bisa berbahaya karena gejala-gejalanya sering diabaikan oleh penderita karena terlalu samar.
Gejala-gejala yang muncul bisa berupa keluarnya cairan tidak biasa dari vagina atau rasa sakit saat kencing. So, bagi ladies yang mengalami gejala-gejala tersebut, jangan diabaikan, segera periksakan ke dokter.
Dengan begitu, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosa apa benar itu chlamydia atau penyakit lainnya. Menurut cdc.gov, tes yang umumnya dilakukan oleh dokter adalah tes urin dan tes sampel cairan yang keluar dari vagian anda.
Untuk treatment, chlamydia dapat diobati dengan antibiotik. Selama 7 hari setelah pemberian antibiotik, penderita dilarang melakukan hubungan seksual untuk mencegah penularan pada pasangan.
Setelah sembuh, penderita bisa terinfeksi lagi apabila berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi dan belum diobati. Oleh karena itu, penderita yang sudah sembuh harus melakukan tes ulang 3 bulan setelah pengobatan diberikan, untuk memastikan dia benar-benar sudah sembuh dan tidak terinfeksi kembali.
Ladies, apabila tidak segera diobati, chlamydia dapat menyebar ke uterus, tuba falopi, yang dapat menyebabkan pelvic inflammatory disease (PID) atau inflamasi pada pelvis. Apabila tidak juga diobati, dapat mengakibatkan sakit jangka panjang pada pelvis, kemandulan, dan ectopic pregnancy (kehamilan diluar uterus).
Sedangkan bagi wanita hamil, apabila tidak segera diobati, chlamydia dapat menyebabkan kelahiran lebih cepat, dan dapat menular pada bayi mengakibatkan kojungtivitas (infeksi pada mata) dan atau pneumonia.
So, ladies, be careful ya!
Oleh: Asizah
(vem/rsk)