Sukses

Beauty

Cara Menghilangkan Bau Badan Yang Persisten Meski Sudah Pakai Deodorant

ringkasan

  • Bau badan disebabkan oleh bakteri yang bercampur dengan keringat.
  • Kebersihan pribadi dan pola makan berperan penting dalam mengatasi bau badan.
  • Intervensi medis mungkin diperlukan jika bau badan persisten meski sudah melakukan perawatan sendiri.

Fimela.com, Jakarta - Bau badan yang persisten meskipun sudah menggunakan deodoran bisa menjadi masalah yang mengganggu. Penyebabnya beragam, mulai dari kebersihan pribadi hingga kondisi medis tertentu. Penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi bau badan agar dapat mengatasinya dengan tepat.

Bau badan sebenarnya disebabkan oleh bakteri yang bercampur dengan keringat di kulit, bukan keringat itu sendiri. Beberapa faktor yang dapat memperburuk bau badan meliputi aktivitas fisik, perubahan hormonal, dan pola makan. Dalam artikel ini, Sahabat Fimela akan menemukan berbagai cara untuk mengatasi bau badan yang persisten.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menghilangkan bau badan meski sudah menggunakan deodoran.

Penyebab Bau Badan Persisten

Bau badan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Aktivitas Fisik dan Lingkungan Panas: Olahraga dan cuaca panas meningkatkan produksi keringat.
  • Perubahan Hormonal: Hormon yang berubah saat pubertas, kehamilan, atau menopause dapat memengaruhi bau badan.
  • Kondisi Medis: Diabetes, penyakit ginjal, dan infeksi dapat menyebabkan bau badan yang tidak biasa.
  • Pola Makan: Makanan tertentu seperti bawang putih dan daging merah dapat memperburuk bau badan.

Strategi Mengatasi Bau Badan Persisten

1. Kebersihan Pribadi yang Lebih Baik

Mandi secara teratur adalah langkah pertama yang penting. Mandi setidaknya dua kali sehari dengan sabun antibakteri dapat membantu menghilangkan bakteri penyebab bau. Pastikan untuk mengeringkan tubuh dengan baik setelah mandi agar bakteri tidak berkembang biak.

2. Penggunaan Antiperspiran yang Tepat

Pilih antiperspiran yang mengandung aluminium untuk mengurangi produksi keringat. Oleskan antiperspiran pada kulit kering setelah mandi untuk hasil yang optimal. Jika perlu, gunakan antiperspiran dengan kekuatan klinis untuk hasil lebih baik.

3. Perubahan Pola Makan

Hindari makanan yang dapat memicu bau badan, seperti makanan pedas dan berbau menyengat. Sebaliknya, konsumsi lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian utuh untuk membantu menjaga bau badan tetap terkendali. Hidrasi yang cukup juga penting untuk membuang racun dari tubuh.

4. Pakaian dan Gaya Hidup

Pilih pakaian dari bahan alami yang memungkinkan kulit bernapas. Hindari kain sintetis yang dapat memerangkap kelembapan. Ganti pakaian secara teratur, terutama setelah berolahraga, dan cari cara untuk mengelola stres yang dapat memicu kelenjar keringat.

Intervensi Medis

Jika bau badan persisten tidak membaik dengan perubahan gaya hidup, konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin merekomendasikan antiperspiran resep, obat-obatan, atau bahkan prosedur medis seperti suntikan botulinum untuk mengurangi keringat. Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan sebagai pilihan terakhir.

Kapan Harus Menemui Dokter

Temui dokter jika bau badan tidak membaik setelah mencoba perawatan sendiri atau jika Anda mengalami perubahan bau yang tidak biasa. Penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar masalah bau badan dapat diatasi dengan efektif.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading