Perkosaan Anak dan Pornografi

FimelaDiterbitkan 14 September 2013, 19:01 WIB

Di jaman ini, pornografi menjadi sebuah barang empuk yang sangat mudah dikonsumsi oleh siapa saja. Semakin bertambahnya usia bumi dan juga meningkatnya teknologi, ternyata ikut berbanding lurus dengan kasus pemerkosaan yang terjadi, terutama di Indonesia. Maraknya pemerkosaan, juga malah membuat industri pornografi semakin meningkat. Hmm, menarik!

Industri pornografi seolah menjadi lautan yang tidak akan pernah kering airnya. Ada saja yang bisa dipertontonkan di dalamnya. Meskipun secara teori, eksplorasi yang ditampilkan sama saja setiap waktunya, tapi seolah bisnis ini tidak akan pernah terhenti berkarya.

Dari banyak kasus yang tersebar luas, anak-anaklah yang juga banyak menjadi korban. Dari salah satu penelitian yang dikutip oleh sebuah blog kertas-kecilkita.blogspot.com, anak-anak di bawah usia 14 tahun kerap mengalami kekerasan seksual. Penyebabnya tentu saja masih seputar pornografi.

Dari penelitian juga, secara umum pornografi diyakini mampu mendorong peminatnya semakin mencoba untuk mewujudkan aksi, bukan lagi sekedar menikmati visual dari gambar. Semakin sering dan banyak konsumsi pornografi, semkin besar pula hasrat untuk mencoba. Dari penelitian yang ada juga disimpulkan bahwa 77% pelaku pemerkosaan melakukan pemerkosaan terhadap anak laki-laki, sedangkan 87% kepada anak perempuan.

Apalagi, jika melihat jalur teknologi yang semakin luas seperti yang sudah dibahas di atas. Bukan tidak mungkin kriminalitas seperti ini akan terus meningkat. Dan ada kemungkinan juga, korban pemerkosaan ini bisa ikut ikutan dalam dunia gelap prostitusi. Seperti yang dikabarkan anehdidunia.com yang sempat memberitakan pengalaman bintang film porno, Maria Ozawa, yang pernah diperkosa saat masih kecil.

Oleh: Nurrohman Sidiq

(vem/rsk)
What's On Fimela