Ladies, memuaskan hasrat seksual dengan cara yang tidak semestinya sering disebut sebagai kelainan seksual. Pengidapnya tidak memiliki ciri-ciri fisik yang jelas. Kelainan seksual adalah suatu keadaan di mana seseorang memilih obyek seks yang tidak wajar. Salah satunya adalah masokisme. Masokisime merupakan dorongan seksual yang kuat, berulang serta tindakan yang dilakukan oleh orang lain untuk menerima rasa sakit atau rasa direndahkan.
Gangguan seksual ini melibatkan kesenangan dan kegembiraan yang diperoleh dari rasa sakit pada diri sendiri, baik yang berasal dari orang lain atau dengan diri sendiri. Gangguan ini biasanya terjadi sejak kanak-kanak atau menginjak remaja yang sudah mulai kronis. Orang dengan gangguan ini mencapai kepuasan dengan mengalami rasa sakit.
Menurut situs yorkdispatch.com, contoh kasus masokis terjadi pada Kirsten Taylor, seorang wanita berusia 29 tahun asal pensilvania ini meninggal saat berhubungan seks dengan suaminya yang bernama Toby. Pasangan ini merupakan pecandu berat masokis. Pada saat kejadian Toby menjepit istrinya dengan kabel listrik dan kemudian mencolokkan kabel lalu menekan on dan off berkali kali saat melakukan seks sakit tersebut. Kelainan masokis ini adalah satu-satunya kelainan yang dialami perempuan.
Nah, masokisme seksual melibatkan situasi mengikat atau menyakiti diri sendiri pada saat masturbasi atau berfantasi seksual. Ciri-ciri jika seseorang mengalami kelainan ini adalah adanya trauma di masa lalu, kemungkinan juga mengalami trauma di masa kecil, misalnya seperti figur ibu yang inferior dan ayah yang superior.
Selain itu, individu masokis juga mengalami kekerasan yang yang mendalam sehingga di alihkan menjadi kenyamanan. Tidak berfungsinya aspek sosial di dalam diri juga dapat menjadikan cirri dari pribadi masokis.
Selain homoseksual dan masokis, ada lagi kelainan yang juga perlu untuk diketahui dalam Kelainan Seksual III: Gerontophilia, Ladies.
Oleh: Ismaya Indri Astuti
(vem/rsk)