Anak Terancam Bahaya Kejahatan Inses

Fimela diperbarui 27 Nov 2013, 08:45 WIB

Tidak bisa dibayangkan betapa sakitnya ketika anggota keluarga yang kita percaya bisa merenggut kehormatan sesama keluarganya sendiri. Sungguh memprihatinkan Ladies, bahwa kasus tindakan amoral pemerkosaan sedarah ini sepertinya semakin merebak di tanah air. Menilik kasus ini lebih dalam di news.detik.com, para kriminolog mengungkap bahwa tindakan ini mayoritas dilakukan di kalangan masyarakat berekonomi rendah.

Masyarakat yang tinggal di rumah sempit sehingga harus tidur bersama dan berdesak-desakan berpotensi menimbulkan hasrat seksual. Kadang, ada beberapa alasan tertentu yang membuat pelaku tidak bisa menyalurkan hasratnya kepada pasangan sah, sehingga insting tersebut akan disalurkan pada orang yang dekat, namun tidak berdaya. Contohnya tentu saja, anak pelaku sendiri. Pada saat itu, libido yang menguasai membuat pelaku tidak berpikr lagi pada sistem moral dan nilai yang berlaku.

Lebih lanjut, Lentera Indonesia dalam beritakriminal.net menyatakan bahwa 8 dari kasus pemerkosaan adalah kasus inses. Lembaga yang memberi dukungan pada korban perkosaan ini mengungkapkan bahwa pelaku inses seringkali adalah kerabat dekat yang bertanggung jawab pada anak, atau dipercaya keluarga untuk melindungi anak tersebut. Ironis sekali ya, Ladies. Para pelaku ini, jik bukan orangtua sendiri, biasanya adalah kakek, kakak, paman, ayah tiri, atau sepupu yang masih memiliki pertalian darah.

Ladies, kejahatan inses akan memberikan dampak traumatis mendalam pada anak yang bisa mengendap hingga jauh di masa depan. Oleh karena itu, segera laporkan pada pihak berwajib bila Anda menemukan kasus serupa di lingkungan Anda.

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/rsk)
What's On Fimela