Langkah Membesarkan Anak yang Penuh Syukur

Fimela diperbarui 02 Mei 2015, 19:20 WIB

Apakah Anda pernah merasakan ajaibnya syukur? Keajaiban yang tergambar dengan hati menjadi tenang seolah-olah beban di pundak menjadi terangkat ke langit dan pikiran menjadi lengang. Anda pun pasti menginginkan anak Anda dapat merasakan hal hebat tersebut sehingga Anda ingin sekali anak Anda menjadi anak yang penuh syukur.

Nah, salah satu cara awal yang dilakukan adalah mungkin dengan membiasakan mengucapkan ‘terimakasih’ di hadapannya. Dengan demikian, dia yang masih dalam masa belajar dengan memperhatikan orang lain akan mengerti bahwa Anda mengucapkan ungkapan tersebut pada orang yang telah melakukan kebaikan pada Anda.

Seiring dengan berkembangnya si anak dan dia semakin lancar berbicara, Anda mengajarinya untuk membiasakan mengucapkan ‘terimakasih’ secara jelas pada siapapun yang baik padanya. Anda pun bisa menjadikan hal tersebut sebagai kewajiban sehingga anak Anda pun akan terbiasa.

Namun, ada hal lain yang perlu diperhatikan, Moms, yakni bahwa anak saat itu mungkin akan menganggap ‘terimakasih’ sebagai sebuah kewajiban saja, tanpa mengerti maksud di baliknya. Akibatnya, mereka akan berterimakasih di mulut saja.

Bila sudah demikian kemungkinan yang akan terjadi, Anda tidak bisa tinggal diam, Moms. Tidak perlu Anda menunggu nanti dia akan belajar makna syukur itu sendiri. Mari mulai sejak sekarang dengan melakukan beberapa hal seperti yang disalir dari laman Parenting.com.

Pertama, katakan padanya bahwa setiap orang yang memberinya sesuatu tidak pernah memberikannya dengan asal. Dengan demikian, si anak bisa berpikir bahwa memang yang didapatkannya adalah yang terbaik. Hal seperti itu akan lebih efekti dikatakan jika dia memang merasa kurang suka dengan sesuatu yang didapatkannya.

Anda juga perlu mengajaknya untuk merasa bersyukur atas apa yang dimilikinya dengan mulai melibatkannya pada kegiatan sosial, seperti menyumbang pada panti asuhan. Nah, buat dia sadar bahwa yang dimilikinya, meskipun mungkin tak seperti yang diinginkannya, masih lebih baik daripada anak lain yang kurang beruntung.

Anak juga bisa dilibatkan dalam memilih hadiah untuk orang lain. Contohnya saja ketika sepupunya yang seusia dengannya berulang tahun, ajak dia memilihkan apa yang mungkin disukai sepupunya itu; ajari anak Anda bahwa memberi memang perlu memberikan yang terbaik.

Dan yang terpenting, Anda tak boleh membiasakannya untuk mendapatkan imbalan atas apa yang telah dilakukannya. Meski hal tersebut memang bagus untuk motivasi, sebaiknya ‘imbalan’ itu diberikan dalam bentuk pengalaman yang menyenangkan, seperti bermain bersama, berjalan ke taman, atau kegiatan lainnya selain berbelanja.

Nah Moms, mudah kan? Yang membuatnya agak susah adalah Anda perlu melakukannya terus-menerus agar sikap syukur tertanam subur di hatinya.

Oleh: Kamilah

(vem/ver)
What's On Fimela