Reisa Broto Asmoro Ungkap Cara Atasi Sembelit pada Anak

Anto Karibo diperbarui 10 Mei 2019, 09:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Bagi ibu, sembelit pada anak merupakan sebuah masalah yang serius. Karenanya, pengetahuan untuk menyadari penyebabnya merupakan satu hal wajib. Demikian menurut dokter Reisa Broto Asmoro.

Salah satu masalah sembelit terjadi pada bayi yang sudah mengkonsumsi makanan pendamping (MP) ASI. "Saat anak-anak mulai MP-ASI, pasti Moms excited banget kan? Mulai dari mikirin menu, menyiapkan alat-alatnya, semangat untuk beli bahan makanannya juga," kata Reisa di laman Instagramnya, reisabrotoasmoro baru-baru ini.

What's On Fimela
Kebersamaan Reisa Broto Asmoro dengan putri pertamanya Ramania Putri Broto Asmoro, dan putranya Satriyo Daniswara Broto Asmoro. (Fotografer: Daniel Kampua, Digital Imaging: M. Iqbal Nurfajri/Fimela.com)

"Tapi terkadang pengalaman di periode MP-ASI bisa jadi tidak semulus yang diharapkan. Ada anak-anak yang mudah mengalami sembelit karena masa peralihan dari ASI ke MP-ASI. Meskipun menu makanannya udah divariasikan. Moms yang pernah punya pengalaman seperti ini pasti bisa ngerasain kan, sedihnya melihat anak susah BAB," ujarnya.

Reisa pun memberikan informasi bagaimana asal muasal sembelit tersebut. Biasanya, sembelit disebabkan oleh kurangnya bakteri baik pada saluran pencernaan. "Dari penelitian, ternyata salah satu sebab sembelit itu karena kurangnya bakteri baik di saluran cerna. Makanya kerja saluran cernanya terganggu," imbuhnya.

Proses persalinan pun memiliki faktor penyebab. "Di penelitian itu juga disebutkan kalau bayi yang lahir secara caesar, kandungan bakteri baik di tubuhnya lebih sedikit dibanding yang lahir normal. Makanya bayi yang lahir caesar lebih rentan terkena masalah saluran cerna seperti diare, sembelit, kolik dan gumoh," papar Reisa Broto Asmoro.

2 dari 3 halaman

Kembalikan Bakteri Baik

Reisa Broto Asmoro kena DBD (Instagram/reisabrotoasmoro)

Reisa menyatakan pentingnya untuk mengembalikan komposisi bakteri baik dengan memberikan suplementasi probiotik. Namun, pemilihan jenis probiotik ini harus terjaga keamanan dan manfaatnya.

"Tapi tentu bukan sembarangan probiotik yah. Probiotiknya harus sudah teruji klinis mengenai keamanan dan manfaatnya mampu mengatasi masalah kesehatan saluran cerna," ujarnya.

3 dari 3 halaman