Telat Haid tapi Tes Urin Negatif, Kenali 5 Penyebabnya

Endah Wijayanti diperbarui 01 Sep 2019, 14:46 WIB

ringkasan

  • Mengalami Stres
  • Obesitas
  • Tes Urin Dilakukan Terlalu Cepat

Fimela.com, Jakarta Setelah menikah dan berusaha mendapatkan momongan, telat haid kerap diartikan sebagai pertanda kehamilan. Memang tidak sepenuhnya salah. Tapi bagaimana jika sudah telat haid tapi tes urin negatif?

Ada beberapa alasan hal tersebut bisa terjadi. Dikutip dari buku 9 Bulan Menjalani Kehamilan dan Persalinan yang Sehat, setidaknya ada lima faktor yang bisa menjadi penyebab hasil tes urin atau tes kehamilan negatif padahal sudah telat haid. Berikut infonya.

1. Mengalami Stres

Siklus haid bisa berhenti sementara saat sedang stres. Saat seorang perempuan mengalami stres, tubuhnya akan melepaskan hormon GnRH secara berlebihan yang kemudian akan menekan proses menstruasi. Keseimbangan hormon yang terganggu bisa menyebabkan telat haid.

2. Obesitas

Kelebihan berat badan juga bisa jadi penyebab hasil tes urin negatif meski telat haid. Penumpukan lemak yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon. Untuk menyeimbangkan hormon, penting untuk melakukan olahraga teratur dan pengaturan pola makan yang baik.

 

2 dari 2 halaman

3. Tes Urin Dilakukan Terlalu Cepat

Ilustrasi. (iStock)

Sebaiknya tunggu sekitar terlambat haid selama dua minggu baru melakukan tes kehamilan. Terlalu dini melakukan tes juga bisa jadi penyebab hasil tes urin masih negatif meski sudah telat haid. Perlu diketahui bahwa kadar hCG dapat dideteksi dalam urin minimal dua minggu setelah terjadi pembuahan atau konsepsi.

4. Konsumsi Obat-obatan

Konsumsi obat-obatan herbal yang bertujuan untuk melangsingkan tubuh bisa memberi efek absennya haid. Beberapa obat anti-depresi juga bisa memberi dampak telat haid pada perempuan. Pemakaian jangka panjang untuk sejumlah jenis obat anti-depresi bisa menekan sistem saraf pusat dalam mengatur regulasi hormon dalam tubuh.

5. Perimenopause dan Menopause

Apa yang dimaksud dengan perimenopause? Perimenopause daladah tahap transisi dalam kehidupan seorang perempuan saat ia bergerak dari tahap masa reproduksi ke non-reproduksi. Sedangkan menopause adalah periode ketika perempuan sudah tak bisa menstruasi. Kondisi tersebut bisa memengaruhi siklus haid perempuan.

Untuk memastikan kondisi, perlu memeriksakan diri ke bidan atau dokter kandungan. Mungkin akan ada serangkaian tes yang perlu dilakukan untuk memasikan hamil tidaknya diri kita ketika telat haid.

#GrowFearless with FIMELA