WHO: Virus Penyebab Pneumonia di Cina adalah Jenis Baru

Vinsensia Dianawanti diperbarui 13 Jan 2020, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Puluhan orang di kota Wuhan, Cina tengah diidentifikasi terkena pneumonia secara misterius. Penyakit pneumonia ini  Dari laporan CNN yang dilansir pada hari ini (13/1/2020) tujuh orang dilaporkan dalam kondisi kritis. Komisi Kesehatan Kota Wuhan pun mengatakan bahwa semua pasien dirawat di karantina dan tidak ada kematian.

Kini, sebanyak lebih dari 50 orang pun dinyatakan telah terinfeksi virus ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap kemungkinan jenis virus yang menyebabkan pneumonia merupakan virus baru yang menyebabkan wabah SARS dan MERS mematikan.

Melansir dari Liputan6.com, Senin (13/1/2020), Badan Kesehatan PBB pun mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan informasi yang lebih lengkap untuk mengonfirmasi secara tepat jenis patogen penyebab infeksi. Yakni virus corona baru sebagai salah satu kemungkinannya.

Laporan dari Cina Central Television menyebut pihak laboratorium telah mendeteksi tipe baru dari virus corona. Hal ini berdasarkan hasil tes patogen pada kelompok pakar penilaian awal yang lebih meyakinkan.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Tidak menular dari orang ke orang

Ilustrasi flu. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.

Coronavirus sendiri menjadi kelompok virus yang menyerang manusia. Di mana enam di antaranya sudah teridentifikasi jenisnya sebelum virus misterius di Wuhan ini muncul. Virus ini dapat menyebabkan infeksi, mulai dari flu biasa hingga SARS yang menjadi sindrom pernapasan akut parah.

Otoritas Cina terus melakukan uji laboratorium untuk mengidentifikasi secara pasti jenis virus apa yang menyerang puluhan orang di Wuhan. Dengan menghilangkan coronavirus penyebab SARS dan MERS sebagai salah satu penyebab terjadinya flu, flu burung, adenovirus, dan patogen infeksi pernapasan lainnya.

Selain itu, Otoritas Cina juga menyebut virus di balik kasus penyakit parah di Wuhan pada beberapa pasien tampaknya tidak menular dengan mudah dari orang ke orang. Meski demikian, sejumlah bandara di Asia, seperti Singapura dan Korea Selatan meningkatkan pemeriksaan kesehatan berupa deteksi suhu kepada penumpang yang berasal dari Cina. Hal ini sebagai bentuk pencegahan dari penyebaran virus mematikan keluar Cina. 

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#GrowFearless with Fimela