Sedotan Kertas Gencar Digunakan untuk Wujudkan Minum Kopi yang Ramah Lingkungan

Vinsensia Dianawanti diperbarui 18 Feb 2020, 07:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Tidak lengkap rasanya menjalani hari tanpa menyeruput secangkir kopi. Hingga akhirnya minum kopi menjadi aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari gaya hidup sehari-hari. Sayangnya, gerai kopi yang kini makin merajalela berpotensi meninggalkan sampah sedotan yang berakibat buruk pada lingkungan.

Menyadari hal tersebut, Starbucks membuat sebuah inisiasi baru untuk menjadikan minum kopi sebagai gaya hidup yang ramah lingkungan. Setelah sukses dengan Tumblr Day dan Greener Day yang mengajak masyarakat membeli kopi dengan menggunakan botol minum, kini Starbucks secara bertahap mengganti sedotannya dengan sedotan kertas.

Dengan diadakannya gerakan ini, diharapkan mampu mengurangi penggunaan sedotan plastik sebanyak 30 juta sedotan setiap tahunnya. Lebih dari itu, Starbucks juga menggalakkan penggunaa gelas "For Here" untuk setiap minuman yang dikonsumsi di dalam gerai.

Starbucks sendiri sudah mengawali gerakan ini sejak 1 Oktober 2019 melalui gerakan Greener Nusantara. Pertama kali dilakukan di Bali yang kini menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang melarang menggunakan plastik. Dari situ, gerakan ini berlanjut di Labuan Bajo, Lombok, dan Bandung.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Fokus pada inisiasi lingkungan lainnya

Starbucks secara perlahan menggunakan sedotan kertas untuk menciptakan gaya hidup minum kopi yang ramah lingkungan (Foto: Starbucks Indonesia)

“Sebagai bagian dari masyarakat, kami berupaya untuk mendukung program dan gerakan dari pemerintah,termasuk saat ini adalah gerakan untuk mengurangi sampah di Indonesia. Greener Nusantara merupakaninisiatif untuk mendukung misi tersebut, sekaligus salah satu bentuk tanggung jawab kami terhadap lingkungan. Kami mengajak para pelanggan dan semuanya untuk terlibat dan berpartisipasi dalam langkah sederhana ini. Tentunya, Greener Nusantara akan terus kami kembangkan sebagai wujud nyata perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan,” jelas Anthony Cottan, Director dari PT Sari Coffee Indonesia.

Lebih lanjut, Andrea Siahaan selaku Senior GM, PR, & Communication PT Sari Coffee Indonesia menuturkan keputusan untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik di lebih dari 430 gerai Starbucks menjadi langkah yang nyata untuk mengurangi sampah. Ditambah dengan gerakan "For Here" memungkinkan pelanggan menggunakan gelas ketika mengonsumsi minuman di gerai sekaligus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Tidak hanya fokus pada sedotan, Starbucks pun juga fokus pada pengembangan kegiatan lainnya. Seperti pemilahan sampah, daur ulang sampah plastik, pemanfaatan ampas kopi, hingga program tata kelola sisa makanan.

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#changemaker