Pandemi Corona, Jumlah Balita Kelaparan di Dunia Meningkat

Karla Farhana diperbarui 14 Okt 2020, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Corona bukan hanya memberikan dampak buruk pada ekonomi, tetapi juga pada kesehatan. Terutama, pada anak-anak di bawah 5 tahun di daerah terpencil. Data UNICEF menunjukkan jumlah anak di bawah 5 tahun yang mengalami kekurangan gizi akut meningkat 15% lantaran pandemi Corona. 

Meskipun begitu, jauh sebelum pandemi muncul, Indonesia memiliki angka anak kelaparan yang sudah cukup tinggi. Anak-anak di bawah 5 tahun di Indonesia menderita gagal pertumbuhan akibat kekurangan gizi. Pandemi ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi Indonesia, dimana ketika para orangtua tidak dapat memberikan kebutuhan yang cukup, anak-anak mereka pun tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik karena mereka tidak memiliki gizi yang memadai. 

 

Untuk itu, department store SOGO menggandeng Benihbaik.com untuk melakukan aksi sosial dalam kampanye bertajuk "Mari Jadi Pahlawan Kebaikan" dengan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut mengulurkan tangan kepada anak-anak korban busung lapar. Kampanye ini akan diadakan mulai dari 15 Oktober 2020. 

2 dari 3 halaman

Donasi untuk Berbagai Daerah di Indonesia

Selama pandemi Corona, UNICEF melaporkan jumlah balita kelaparan di dunia meningkat. | dok. SOGO

Menurut Corp. Communications PR & Partnership General Manager SOGO Department Store Indonesia, Melissa Ann Tjahyadikarta, donasi ini akan berfokus pada beberapa wilayah, seperti Aceh Meulaboh, Meda, Jakarta, Lembang, Semarang, Tabanan, dan Flores. 

Selain itu, bagi Sahabat Fimela yang ingin berdonasi bisa melalui berbagai platform seperti cashier SOGO, atau melalui website Benihbaik.com. 

Pihak SOGO berharap, dengan membantu memberikan kebahagiaan pada masa kanak-kanak, dapat membuat Indonesia semakin maju dan berdaya saing tinggi di masa depan. 

#ChangeMaker

3 dari 3 halaman

Simak Video Berikut