Indra Bekti dan Temon Bicara Pilkada di Masa Pandemi

Anto Karibo diperbarui 03 Des 2020, 20:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Pro kontra atas penyelenggaraan pilkada serentak yang akan dihelat pada 9 Desember 2020 mendatang masih terjadi. Pasalnya, pilkada kali ini dilakukan di saat pandemi. Banyak kalangan bicara, termasuk kalangan artis seperti Indra Bekti.

Menurutnya, adanya pro kontra ini memang wajar. Karena masing-masing memiliki alasan. Namun, seperti yang dikatakan oleh Indra Bekti bahwa penyelenggaraan pilkada 2020 adalah perintah undang-undang.

Meski ia merasa ada kekhawatiran karena dilakukan di saat pandemi, gelaran pilkada 2020 ini dibutuhkan untuk memastikan setiap daerah punya pemimpin. Ia juga mengakui bahwa awalnya berharap pilkada 2020 diundur. 

"Bagaimanapun pilkada harus banget ya, kita juga butuh pemimpin, ya harus dilakukan serentak. Jadi pasti udah diperhitungkan seperti apa," kata Indra Bekti saat dihubungi awak media, baru-baru ini.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Keputusan Penting

Foto profil SUCA Host - Abdel dan Temon (Yunan Laziale/bintang.com)

Hal senada juga diungkapkan komedian Temon. Teman Abdel Achrian itu menambahkan, pilkada serentak di tengah pandemi saat ini mau tidak mau harus tetap dilaksanakan. Pasalnya, harus ada pemimpin untuk mengambil keputusan strategis yang berdampak pada masyarakat.

"Di masa pandemi ini kan harus ada pemimpin untuk mengambil keputusan strategis dan penting. Makanya tak bisa kalau tak ada pemimpin. karenanya harus ada kesadaran dari masyarakat juga dalam memilih," imbuh Temon dihubungi di waktu berbeda.

"Dan peran pemerintah sekarang ini paling penting selain protokol kesehatan yang maksimal adalah adanya informasi yang mengedukasi, semisal adanya penegasan, jika pilkada ini ditunda atau ditiadakan efek berantainya seperti apa. Merugikannya seperti apa," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Memaklumi

Indra Bekti dalam peluncuran single baru girlband Kazumi, di Grand Indonesia, Jakarta, pertengahan Februari 2020.

Menyinggung soal kontra adanya pilkada di masa pandemi ini, Temon melihat ada ketakutan di masyarakat. Dan dirinya menganggap hal ini adalah hal yang wajar.

"Ini kan pertama kali ya. Ada ketakutan wajar. Karena pilkada di masa pandemi bisa mengundang kerumunan, tapi kalau lihat anjuran, lalui tahapan, semoga sih aman," ujar Temon. 

Sementara Indra Bekti berharap seluruh tahapan pilkada senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Kampanye pun tidak perlu ada pengumpulan massa sehingga sulit menerapkan jaga jarak.

"Demikian pula pada hari pemungutan suara, diharapkan protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat. Penyelenggara pemungutan suara dan pemilih diharapkan rajin cuci tangan, senantiasa menjaga jarak, dan memakai masker," tandas Indra Bekti.

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Tag Terkait