Mengenal Cyclist's Palsy, Risiko yang Terjadi pada Olahraga Sepeda

Nabila Mecadinisa diperbarui 26 Feb 2021, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Olahraga sepeda semakin booming di masa pandemi Covid-19. Bahkan kini, semakin banyak orang yang bersepeda dan juga komunitas sepeda yang muncul. Tapi, apakah Sahabat Fimela tahu jika ada risiko di balik olahraga sepeda yang patut diketahui?

Disebut dengan Cyclist's Palsy, sebuah kondisi yang kerap dialami oleh para pesepeda. Dilansir dari Antra News, Cyclist's Palsy terjadi kibat ulnar nerve, saraf yang mempengaruhi kelingking dan jari manis, melewati pergelangan tangan melalui Guyon canal, dan bisanya dia akan tertekan ketika berpegangan pada handle bar.

Kerap disamakan dengan CTS (carpal tunnel syndrome) namun sebenarnya kondisi ini berbeda. Gejala Cyclist's Palsy biasanya terjadi secara spesifik setelah kamu bersepeda. Rasa kebas, nyeri, kesemutan, kram, dan rsa lemah pda kedua jari. 

2 dari 2 halaman

Gejala terlihat pada motorik

Ilustrasi bersepeda. Sumber foto: unsplash.com/Beau Runsten.

Gejala lainnya terlihat pada maotorik di mana antara jari kelingking dan jari manis akan sulit untuk diluruskan. Massa otot antara ibu jari dan telunjuk akan kempes dan sulit melebarkan dan menutup jari.

Oleh sebab itu, saat bersepeda, sebaiknya tekuk sedikit siku kamu dan usahakan agar telapak tangan menggenggam handle bar atau rem sekaligus. Selain itu, posisi kepala juga harus mengikuti alur tulang belakang yang akan terbentuk oleh lengkungan panggul.

Di saat sedang bersepedaa secara cepat, maka tundukkan punggung. Di saat track menurun, tegakkan. Dengan cara ini, maka bersepeda juga akan semakin aman dan nyaman.

 

#Elevate women