8 Cara Menjaga Napas Tetap Segar selama Puasa

Fimela Editor diperbarui 16 Apr 2021, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Salah satu kondisi kesehatan yang cukup umum dialami oleh umat muslim selama beribadah puasa di bulan Ramadan adalah bau mulut. Dalam istilah medis, ini disebut sebagai Halitosis. Namun, mengapa mulut kerap berbau saat berpuasa?

Dr. Khalid Alameri, Konsultan Ortodontis dan Kepala Klinik Gigi di Healthpoint, menjelaskan bahwa ketika kita tidak minum atau makan, produksi air liur yang berkurang memicu perkembangan bakteri sebagai penyebab utama bau mulut, gigi berlubang, dan penyakit gusi.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan mulut menjadi penting dilakukan untuk mencegah penumpukan bakteri. Berikut ini 8 tips mudah menjaga napas tetap segar selama berpuasa, dirangkum dari berbagai sumber.

1. Bersihkan mulut segera setelah sahur dan buka puasa

Sisa makanan dan plak yang menempel di gigi saat Anda makan, dapat memicu pertumbuhan bakteri. Sehingga mulut akan pengeluarkan bau yang tidak sedap. Khalid menyarankan untuk menyikat gigi secara rutin setelah waktu makan, khususnya saat sahur dan buka puasa.

Tak hanya itu, memastikan lidah tetap bersih juga penting dilakukan. Pasalnya, sebagian besar bakteri terdapat pada lidah. “Kebanyakan bau mulut berasal dari lidah, oleh karena itu gunakanlah pengikis lidah dua kali sehari saat sahur dan berbuka puasa," kata Khalid, dilansir Healthpoint.

2. Gunakan benang gigi dan obat kumur

Penggunaan benang gigi untuk membersihkan gigi atau yang disebut flossing, memang belum terlalu umum dilakukan. Namun sebenarnya, teknik ini dapat menghilangkan sisa-sisa makanan yang sulit dijangkau oleh sikat gigi.

Kamu dapat melakukan flossing setelah sahur dan berbuka. Gunakan pula obat kumur untuk membantu menghilangkan bakteri penyebab bau mulut. Hasilnya, kebersihan gigi dapat lebih terjaga dan napas akan tetap segar lebih lama selama puasa.

3. Perbanyak minum air putih selama jam non-puasa

Kurangnya hidrasi dikaitkan dengan penumpukan bakteri dan bau mulut. Untuk menghindari hal ini, maka perbanyaklah minum air putih selama jam non-puasa.

Alih-alih minum minuman manis, prioritaskan air putih saat buka puasa. Minumlah kurang lebih dua hingga tiga gelas air untuk menyegarkan mulut.

Sebab, makanan dan minuman manis hanya akan meningkatkan risiko gigi berlubang karena tingkat keasaman yang tinggi. Selain itu, minuman manis juga dapat menyebabkan erosi pada enamel gigi.

4. Tingkatkan asupan buah dan sayuran Anda

Daripada mengonsumsi makanan manis yang mengandung tingkat keasaman tinggi, perbanyaklah konsumsi buah-buahan, sayuran, polong-polongan, dan kacang-kacangan.

Sebab, makanan ini bisa memperkuat kemampuan tubuh melawan bakteri dan peradangan untuk melindungi gigi dan gusi. Selain itu, konsumsi sayur dan buah yang kaya akan serat juga akan membuat kamu tetap berenergi selama puasa.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

5. Hindari makanan dan minuman dengan bau menyengat

Ilustrasi napas segar selama puasa. Sumber foto: unsplash.com.

Saat berpuasa, penting untuk menghindari makanan dan minuman tertentu sebagai penyebab bau mulut. Makanan dengan bau menyengat seperti bawang merah dan bawang putih dapat menimbulkan bau yang tidak sedap pada mulut hingga 72 jam.

"Minuman dengan bau menyengat seperti kopi, juga dapat menyebabkan bau mulut." kata Khalid.

6. Hentikan kebiasaan merokok

Selain menyebabkan kanker, merokok dapat merusak gusi, dan menodai gigi. Merokok juga bisa menyebabkan mulut menjadi kering sehingga menimbulkan bau yang tak sedap.

Hentikan kebiasaan ini jika kamu tidak ingin memperburuk bau mulut saat tengah berpuasa.

7. Hindari permen mint

Alih-alih mendapatkan napas yang segar, memakan permen mint justru memicu perkembangan bakteri karena mereka menyukai gula. Sebagai alternatifnya, kunyahlah permen karet tanpa gula. "Permen karet merangsang air liur, yang merupakan mekanisme pertahanan alami mulut terhadap asam plak, yang menyebabkan kerusakan gigi dan bau mulut." kata Pamela L.Quinones, ahli kebersihan dan mantan presiden Asosiasi Ahli Kesehatan Gigi Amerika, dilansir Webmd.

8. Jaga kesehatan gusi

Gusi yang membengkak, memicu perkembangan bakteri pada kantong dan pangkal gigi, sehingga dapat menyebabkan bau yang tidak sedap di mulut.

Jika kamu menderita penyakit gusi, konsultasikan segera ke dokter gigi, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

*Penulis: Hilda Irach

3 dari 3 halaman

Saksikan video menarik setelah ini

#Elevate Women