Penelitian Membuktikan, Batas Antara Benci dan Cinta Itu Tipis Sekali

Febi Anindya Kirana diperbarui 21 Sep 2021, 17:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Di dunia ini akan selalu ada perasaan benci ke seseorang dan suka/cinta ke sosok lainnya. Terkadang orang bilang hubungan antara benci dan cinta itu sebenarnya tipis, dan ternyata itu bukan mitos belaka.

Ternyata penelitian ilmiah membuktikan bahwa batas perasaan benci dan cinta itu sebenarnya memang tipis sekali. Sebuah penelitian yang dilakukan di University College London menemukan bahwa cinta dan benci di dalam otak memiliki struktur yang identik.

Profesor Semir Zeki sebagai penulis penelitian memindai otak dari 17 partisipan laki-laki maupuan perempuan dengan cara memperlihatkan foto orang yang mereka benci dan wajah orang-orang yang mereka kenal tanpa ada rasa benci maupun cinta, sebut saja perasaan 'netral'.

2 dari 2 halaman

Benci dan cinta itu batasnya tipis

ilustrasi pasangan bertengkar/photo created by drobotdean - www.freepik.com

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One ini menunjukkan hasil yang unik. Perasaan benci maupun cinta mampu mengaktifkan bagian putamen dan insula yang bertugas memunculkan perasaan. Ketika melihat orang yang dibenci, bagian ini menjadi aktif. begitu pula saat mereka diperlihatkan foto orang-orang yang mereka cintai, bagian putamen dan insula juga aktif secara signifikan.

Hal ini memberi kesempatan pada seseorang untuk merasakan cinta kepada orang yang dibenci atau justru benci kepada orang yang dicintai.

Satu hal yang membuat benci dan cinta mirip adalah keduanya seringkali membuat seseorang melakukan tindakan tidak rasional dan mendorong melakukan tindakan heroik atau jahat dalam situasi tertentu. Bahkan terkadang benci kepada seseorang sebenarnya bisa dipicu karena ia memiliki ketertarikan spesial kepada orang yang dibencinya.

Itulah mengapa sebaiknya kamu tidak boleh terlalu benci atau terlalu cinta kepada seseorang karena bisa jadi perasaan itu berubah dan berbalik tanpa kamu sadari.

#ElevateWoman with Fimela