Lonjakan Kasus Covid-19 Seiring Terdeteksinya Varian B.1.1.529, Ini Saran WHO

Hilda Irach diperbarui 30 Nov 2021, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Varian B.1.1.529 menarik perhatian pakar kesehatan dunia sejak Selasa pekan ini karena memiliki jumlah mutasi yang amat banyak. Diketahui varian Covid-19 yang diberi nama Omicron ini memiliki 32 mutasi pada spike protein. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dari varian Delta.

Akibat hal ini, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) atau WHO dalam pertemuan khusus yang digelar baru-baru ini, Jumat (26/11/2021), telah menetapkan virus Covid-19 varian Omicron ini ke dalam kategori kewaspadaan tertinggi yaitu sebagai variant of concern (VOC) atau virus yang sangat diwaspadai.

Tak hanya itu, WHO melaporkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir, seiring terdeteksinya varian Omicron di Afrika Selatan.

Varian B.1.1.529 yang memiliki sejumlah besar mutase dinilai mengkhawatirkan. Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang kebanyakan diakibatkan varian ini, dibandingkan dengan VOC lainnya.

 
What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Saran WHO

WHO ungkap infeksi Covid-19 meningkat tajam bertepatan dengan terdeteksinya varian B.1.1.529. (pexels/cottonbro).

Hingga kini, WHO tengah meneliti dan akan terus mengevaluasi virus Covid-19 varian Omicron ini. Sementara menunggu informasi lanjutan, WHO menyarankan seluruh negara untuk melakukan hal-hal berikut:

- Meningkatkan upaya pengawasan dan pengurutan untuk lebih memahami varian SARS-CoV-2 yang beredar.

- Mengirimkan urutan genom lengkap dan metadata terkait ke database yang tersedia untuk umum, seperti Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID).

- Melaporkan kasus atau klaster awal yang terkait dengan infeksi variant of concern (VOC) atau varian yang sangat diwaspadai ke WHO melalui mekanisme International Health Regulations (IHR). WHO sendiri telah menetapkan varian B.1.1.529 sebagai VOC.

-Jika ada kapasitas dan berkoordinasi dengan komunitas internasional, lakukan investigasi lapangan dan penilaian laboratorium untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak potensial VOC.

“Ini mencakup epidemiologi COVID-19, tingkat keparahan, efektivitas tindakan kesehatan masyarakat dan sosial, metode diagnostik, respons imun, netralisasi antibodi, atau karakteristik lain yang relevan,” bunyi keterangan pers WHO, Sabtu (27/11/2021), dikutip Health Liputan6.com.

-Individu diingatkan agar mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko COVID-19. Diantaranya dengan mengenakan masker yang pas, kebersihan tangan, menjaga jarak fisik. Selain itu, meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan, menghindari ruang ramai, dan mendapatkan vaksinasi.

 

#Elevate Women