Hilang Selama 17 Bulan, Seorang Anak Ditemukan di Sirkuit Mandalika

Nabila Mecadinisa diperbarui 09 Jan 2022, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Moh Faris Alga, bocah bocah berusia 9 tahun asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah ditemukan di Sirkuit Mandalika. Sebelumnya, bocah laki-laki ini hilang selama 17 bulan. 

Ditemukannya Faris Alga bemula ketika anggota Brimob tengah melaksanakan pengamanan lokasi di sirkuit. "Faris Alga ditemukan oleh Anggota Brimob Lombok Tengah Brigadir Safi'i Apriadi yang sedang melaksanakan pengamanan di lokasi Sirkuit Mandalika," kata Komandan Kompi Brimob Lombok Tengah AKP Sandro Dwi Rahadian di Praya, Sabtu (8/1) seperti dikutip dari Antara.

Saat tengah patroli, pukul 19.00 Wita, Brigadir Safi’i melihat seorang anak dan laki-laki yang terbaring lemas di pinggir sirkuit. Ketika dihampiri, ia mengenal jika sosok pria tersebut adalah teman masa kecilnya dan sang anak yang ditemukan adalah sosok yang sudah hilang berbulan-bulan dan dicari oleh keluarganya. Kini, anak hilang telah ditemukan.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Hilang selama 17 bulan

Seorang anak ditemukan di Sirkuit Mandalika

Sontak keduanya dibawa ke pos dan diberi makan sambil menunggu untuk diantar ke keluarganya. Saat diantar, suasana penuh haru menyelimuti, karena Faris sudah hilang selama 17 bulan. 

Dikutip dari Merdeka.com, Faris hilang sekitar September 2020, di saat bermain bersama teman-temannya, namun setelah beberapa saat anak tersebut tidak kunjung kembali ke rumah. Kakek, tetangga serta keluarga mencari ke mana-mana, namun tidak ditemukan.

Tidak hanya sampai di situ, keluarga menggunakan paranormal/dukun, namun tidak juga membuahkan hasil, yang akhirnya keluarga pun pasrah dan menyatakan Faris hilang. Sebanyak 26 paranormal diperbantukan  untuk mencari Faris, namun tidak berbuah hasil, hingga keluarga mengikhlaskan hilangnya sang bocah.

3 dari 3 halaman

Dibawa ke Jawa Tengah

Ilustrasi Supir Bus Credit: pexels.com/Lemin

Menurut pengakuan Faris, dia dibawa oleh Narep ke Jawa Tengah, dengan berjalan kaki, terkadang naik truk, sementara untuk makan ia terkadang menjual petai dan membersihkan taman dan diberi makan oleh pemilik taman, untuk tidur ia bersama Narep di sebuah rumah kosong.

Sebagai bahan informasi bahwa Narep adalah tetangga Moh Faris. Narep bisa dikatakan kurang normal dan suka dengan anak kecil sebagai teman bermain.

Menurut pengakuan Faris, dia dibawa oleh Narep ke Jawa Tengah, dengan berjalan kaki, terkadang naik truk, sementara untuk makan ia terkadang menjual petai dan membersihkan taman dan diberi makan oleh pemilik taman, untuk tidur ia bersama Narep di sebuah rumah kosong.

Sebagai bahan informasi bahwa Narep adalah tetangga Moh Faris. Narep bisa dikatakan kurang normal dan suka dengan anak kecil sebagai teman bermain.

 

 

 

 

#Women for Women