5 Cara Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain sebab Hidupmu Berharga

Endah Wijayanti diperbarui 28 Apr 2022, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Hidup di era media sosial seperti ini rasanya makin menyulitkan kita untuk fokus dengan hidup sendiri. Setiap kali kita membuka ponsel dan menggulir linimasa atau melihat unggahan baru di media sosial, otak kita langsung otomatis membuat perbandingan. Hidup kita yang tadinya baik-baik saja langsung tampak suram ketika kita membandingkannya dengan hidup orang lain.

Bagaimana agar berhenti terobsesi membanding-bandingkan diri dengan orang lain? Ada beberapa cara dan langkah sederhana yang bisa dicoba. Selengkapnya, langsung saja simak uraiannya di bawah ini.

 

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Pahami bahwa Keinginan Dicintai Itu Wajar

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Biasanya kita terobsesi membuat perbandingan karena kita merasa kurang dicintai. Mengutip buku How to Love, harapan untuk dicintai dan kerinduan mencintai adalah hal yang sangat wajar dan alamiah. Saat kecil kita ingin dicintai orangtua. Lalu saat dewasa, kita ingin diperhatikan oleh lebih banyak orang. Sadari bahwa keinginan untuk dicintai itu hal yang wajar, sehingga kita tak harus selalu mencari pembenaran dengan melakukan berbagai macam perbandingan.

3 dari 6 halaman

2. Perluas Sudut Pandang Pribadi

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Ada orang lain yang lebih hebat dari kita, tidak apa-apa. Ada orang lain yang lebih kaya, lebih mempesona, dan lebih segalanya, tidak apa-apa. Itulah kehidupan. Standar dan pilihan masing-masing orang pun tak ada yang benar-benar sama. Maka dari itu, kita perlu senantiasa memperluas sudut pandang dan perspektif kita agar pikiran kita tidak sempit.

4 dari 6 halaman

3. Berhenti Merasa Jadi Pusat Semesta

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Saat membandingkan kehidupan orang lain, kerap kali kita menjadikan diri kita sebagai poros utamanya. Padahal kita bukanlah pusat semesta. Kita merasa dunia tidak adil menurut kacamata kita, padahal segala sesuatunya serba dinamis di dunia ini. Jadi, saat melihat kehidupan orang lain yang lebih "wah", ya sudah terima saja apa adanya.

5 dari 6 halaman

4. Sibukkan Diri dengan Hal-Hal yang Lebih Penting

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Mungkin setiap beberapa waktu sekali kita perlu melakukan detoks media sosial. Kita bisa mengambil jarak sejenak dari hal-hal yang kerap memicu kita membuat perbandingan yang tidak sehat. Sehingga, kita bisa lebih sibuk dengan hal-hal yang memang penting dan jadi prioritas utama kita. Saat sudah punya kesibukan dengan prioritas hidup sendiri, kita tak akan punya waktu membandingkan diri dengan orang lain.

6 dari 6 halaman

5. Bandingkan Diri Sendiri dengan Diri Sendiri

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Maksudnya adalah bandingkan diri sendiri yang ada saat ini dengan yang ada di masa lalu. Daripada terus melongok ke luar, ada baiknya untuk kembali ke dalam. Apakah diri hari ini sudah lebih baik daripada diri yang kemarin? Apakah kualitas hidup kita saat ini sudah lebih baik daripada kualitas hidup kita di masa beberapa waktu sebelumnya? Jadi, kita akan terpacu untuk senantiasa meningkatkan kualitas hidup kita sendiri dari waktu ke waktu.

Kalau menurut Sahabat Fimela sendiri, cara apa yang paling efektif dan baik dalam menghentikan obsesi atau kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain? Yah, sadari bahwa hidup kita sendiri ini berharga, jadi ada baiknya kita bisa lebih fokus jalani kehidupan kita dengan lebih berkualitas lagi.

#WomenforWomen